Gara-gara City Gagal Menang, Guardiola Kecam VAR

Manajer Pep Guardiola mengecam penggunaan VAR yang tidak konsisten. Teknologi VAR menggagalkan kemenangan Manchester City atas Tottenham Hotspur.
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengecam penggunaan VAR yang menggagalkan kemenangan atas Tottenham Hotspur di Liga Premier Inggris di Stadion Etihad, Minggu 18 Agustus 2019 dini hari WIB. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Manchester City pantas kecewa. Peluang menang atas Tottenham Hotspur pupus gara-gara VAR. Buntutnya, manajer Pep Guardiola mengecam penggunaan VAR. 

Gol Gabriel Jesus di menit terakhir seharusnya mengantarkan City menang 3-2 atas Tottenham Hotspur. Namun gol di pertandingan Liga Premier Inggris di Stadion Etihad, Minggu 18 Agustus 2019 dini hari WIB dibatalkan wasit setelah meninjaunya lewat VAR. 

Pasalnya, Aymeric Laporte sempat menyentuh bola sebelum melepaskan umpan kepada Jesus. Pelanggaran yang dilakukan pemain asal Prancis ini tertangkap kamera VAR. Wasit pun membatalkan gol Jesus dan skor tetap 2-2. 

Kami seharusnya mendapat penalti saat Erik Lamela melakukan pelanggaran terhadap Rodrigo. Orang VAR barangkali sedang minum kopi saat kejadian itu,

Ini untuk kedua kalinya City mengalami kegagalan karena VAR 'menganulir' gol mereka di menit terakhir. Saat menghadapi lawan sama di perempat final kedua Liga Champions 2019, gol Raheem Sterling juga dibatalkan. 

Pasalnya Sergio Aguero dalam posisi offside sebelum Sterling membobol gawang. City tetap menang 4-3 tetapi mereka tersingkir karena Tottenham mampu mencetak gol di laga tandang. 

Saat itu, Guardiola masih menerima kegagalan timnya gara-gara VAR. Namun kali ini dia merasa kecewa dengan penggunaan teknologi tersebut yang menggagalkan kemenangan City. 

"Ini terjadi untuk kedua kalinya. Tentu ini tidak mudah karena kami mencetak gol di menit terakhir. Tetapi tanya saja orang-orang VAR, bukan saya," kata Guardiola. 

Mantan pelatih Barcelona ini menuturkan bila penggunaan VAR harus lebih konsisten. Pasalnya ada kejadian yang luput dari pengamatan VAR. 

"Musim lalu dikatakan offside. Tetapi sekarang, dikatakan handball. Bila tangan menyentuh bla, katakan saja. Hanya keputusan itu dibuat di London. Jadi tidak ada yang saya katakan lagi," ujarnya. 

"Kami hanya berharap lebih konsisten saja. Bila Laporte menyentuh bola dengan tangan, bagaimana dengan handball Fernando Llorente di musim lalu? Tidak ada penalti saat bola mengenai lengan Andreas Christensen saat Chelsea menghadapi Liverpool di UEFA Super League, pertengahan pekan lalu," kata Guardiola lagi. 

Guardiola mempersoalkan insiden Llorente di laga melawan Tottenham di perempat final Liga Champions itu. Ironisnya, pelanggaran itu lolos dari pengamatan wasit dan VAR.

Menarik pula bila Guardiola menyebut pemantauan pertandingan melalui VAR justru dilakukan di London. Dan, Tottenham itu merupakan klub yang bermarkas di ibukota Inggris. 

Guardiola juga menyindir pengelola VAR yang tidak menangkap pelanggaran yang dilakukan pemain Tottenham Erik Lamela terhadap Rodrigo di kotak penalti. 

"Kami seharusnya mendapat penalti saat Erik Lamela melakukan pelanggaran terhadap Rodrigo. Orang VAR barangkali sedang minum kopi saat kejadian itu," ujarnya.

Hasil imbang menggagalkan City merebut kembali posisi puncak klasemen. Kini, The Citizens menduduki peringkat tiga dengan poin empat. Sedangkan Liverpool bertengger di puncak setelah menang 2-1 atas Southampton. []

Berita terkait
Arsenal Ikuti Jejak Man City dan Liverpool
Striker Pierre-Emerick Aubameyang mengantarkan Arsenal meraih kemenangan 1-0 atas Newcastle United, Minggu 11 Agustus 2019.
Trigol Sterling Bawa Man City Gusur Liverpool
Manchester City sudah langsung menang besar saat menghajar West Ham United 5-0 dan merebut posisi puncak dari Liverpool.
Guardiola Yakin City Mampu Samai Rekor Man United
Manchester City berambisi menyamai rekor hat-trick juara Manchester United saat kembali mengarungi kompetisi Liga Premier Inggris.