Gantikan Prameks, KRL Yogya - Solo Beroperasi 2021

KA Prameks segera digantikan KRL Yogya - Solo. KRL diharapkan bisa operasi penuh pada 2021.
Sebuah rangkaian kereta api berjalan melambat di bawah jaringan listrik aliran atas yang sudah terpasang di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. KRL Yogya - Solo akan operasional 2021 menggantikan KA Prameks. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta segera mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta - Solo. KRL yang akan menggantikan operasional Prambanan Ekspres (Prameks) ini mulai dijalankan secara penuh pada 2021.

Executive Vice President KAI Daop 6 Asdo Atrivianto mengatakan progres pembangunan merupakan kewenangan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Dengan demikian pihaknya sebagai pihak operator hanya menyesuaikan pengoperasian KRL.

"Kami sebagai operator siap-siap saja kapan beroperasinya, justru menunggu-nunggu. Tetapi kami menyesuaikan dengan regulator juga pastinya. Nantinya kalau ada KRL Yogya - Solo ini kan penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama, headway jauh lebih pendek. Harapannya pada 2021 mendatang sudah bisa berjalan secara penuh," kata dia, Minggu, 6 September 2020.

Menurut Asdo, KRL Yogya - Solo ini bakal memiliki daya tampung lebih banyak dibanding kereta Prameks yang saat ini ada. KRL juga diklaim lebih hemat lantaran menggunakan listrik sebagai energi utamanya. Juga lebih ramah lingkungan ketimbang Prameks yang merupakan kereta rel diesel elektrik. 

Harapannya pada 2021 mendatang sudah bisa berjalan secara penuh.

Sebagai permulaan, PT KAI telah memesan 10 train set KRL produksi PT Inka. Satu train set terdiri atas 10 rangkaian gerbong. Namun demikian, pengoperasian train set menggantikan KA Prameks bisa jadi bertahap, tergantung dengan sistemnya apakah sama dengan KRL Jabodetabek atau tidak.

"Saat ini memang infrastruktur pendukung terus disiapkan. Sudah ada yang selesai seperti pemasangan jaringan listrik atas," ujar dia.

Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto menambahkan banyak masukan yang diterima PT KAI dari masyarakat terkait operasional KRL mendatang. Di antaranya harapan agar harga tiket murah serta terjangkau. 

Masyarakat pengguna KA Prameks juga mengusulkan jadwal KRL diperbanyak. Dan Eko mengungkap jika jadwal KRL lebih banyak daripada KA Prameks sangat dimungkinkan. Sebab waktu tempuh KRL lebih cepat daripada Prameks.

"Kami juga memperoleh masukan dari banyak kepala daerah yang menginginkan stasiun di wilayah mereka nanti disinggahi KRL. Jika ini terealisasi otomotis stasiun di daerah sepanjang Yogya - Solo akan jadi hidup dan daerah jadi ramai," ucap dia. 

Proyek KRL sendiri tinggal menunggu penyelesaian pembangunan gardu listrik di beberapa titik. Sedangkan pemasangan tiang listrik aliran atas (LAA) sudah 90 persen.

Baca lainnya: 

Sebelumnya, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menargetkan KRL bisa beroperasi secara bertahap. Relasi Yogya - Klaten pada Oktober dan Klaten - Solo akhir tahun ini.

"Kami prediksi masih jalan sesuai jadwal. Jadi, uji coba Oktober mendatang," tuturnya. 

Kepastian uji coba dikuatkan dengan pengajuan penambahan daya listrik untuk memenuhi kebutuhan KRL. Untuk jalur Klaten - Solo, KAI mengajukan pemasangan listrik dengan daya 5,5 juta kVA atau 5,5 megawatt. Daya tersebut khusus untuk memenuhi kebutuhan elektrifikasi di Solo Raya.

Operasional KRL Solo - Yogya juga bakal didukung delapan gardu listrik. Dengan kata lain, operasional KRL butuh daya sekitar 44 juta kVA. []

Berita terkait
Ini Konsep UGM Soal Penataan Transportasi Yogyakarta
UGM Yogyakarta menawarkan penataan transportasi Yogyakarta berbasis big data. Penataan dan pengaturan sistem bisa dilakukan dengan lebih baik.
Moda Transportasi Pendukung Bandara YIA Kulon Progo
Pemerintah menyiapkan beragam moda transportasi dari dan ke Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA yang terletak di Kulon Progo.
Apa Benar Kereta Api Prameks Mau Dihapus
Kereta api Prameks tidak akan dihapus, tetapi akan digantikan oleh Kereta Rel Listrik (KRL).
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.