Jakarta, (Tagar 3/9/2018) - Asian Games 2018 Jakarta-Palembang memang sudah berakhir, sebanyak 40 cabang olahraga (cabor) telah dipertandingakan. Namu, ada satu cabor pertandingan eksebisi yang diikuti delapan tim putra dan tujuh tim putri di arena Aquatik Stadium Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan yaitu kano polo. Memang saat ini tidak dipertandingkan pada Asian Games 2018, namun direncanakan cabang ini akan dipertandingkan pada Asian Games ke-19 di Hangzhou, China.
Sebenarnya kano polo sudah cukup populer di luar negeri, khususnya Eropa. Bahkan terdapat berbagai ajang olahraga tahunan yang mencantumkan kano polo sebagai salah satu cabang yang diperlombakan. Olahraga ini terbentuk di London, Inggris tahun 1970, saat itu diperlombakan sebagai pertandingan percobaan di eksibisi kano nasional di Crystal Palace National Sports Center.
Selain menyelenggarakan 10 cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018, Palembang juga mendapat jatah untuk menggelar cabor eksebisi, olahraga tersebut ialah Kano Polo. (Foto: Antara/Zarqoni Maksum)Kano polo sendiri berasal dari gabungan dua nama cabang olahraga, yaitu canoeing (kayak) dan polo air. Meski kayak maupun polo air juga diperlombakan di Asian Games, namun kano polo tetap merupakan cabang olahraga yang terpisah sendiri. (Foto: Antara/Zarqoni Maksum)Peralatan dan perlengkapan milik atlet kano polo yang mengikuti pertandingan eksibisi Asian Games 2018 di Jakabaring Aquatik Center, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (28/8/2018). (Foto: Antara/Nova Wahyudi)Masing-masing atlet dilengkapi dengan sebuah dayung dua sisi, perahu kayak kecil untuk satu orang dan perlengkapan keamanan. Bola dapat dioper dan ditembakkan ke gawang lawan dengan dayung atau dengan tangan. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
Indonesia sendiri hanya mengirim satu tim wanita dalam olahraga eksebisi tersebut. (Foto: Antara/Zarqoni Maksum)
Kano polo pertama kali dimainkan di kompetisi Asia pada tahun 1985 dan masuk ke Indonesia tahun 1989. Tim kano polo putra Indonesia pernah dua kali menjadi juara Asia, yaitu di Hiroshima Jepang tahun 1993 dan Korea tahun 1997. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)