Surabaya - Tampuk kepemimpinan di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur berganti dari Inspektur Jenderal Luki Hermawan ke M Fadil Imran. Tugas berat diemban M Fadil Imran di tengah perpanjangan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya.
Selama masa perpanjangan ini, pihak kepolisian akan memeperketat keamanan, terutama terhadap pelaku tindak kejahatan hingga narapidana asimilasi.
Artinya setiap kebijakan saya kira pasti sudah ada itung-hitungan untung ruginya.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal M. Fadil Imran mengatakan pihaknya akan mengawasi setiap pergerakan pelaku kejahatan termasuk narapidana asimilasi di masa PSBB. Apalagi, di kota besar seperti Surabaya kejahatan cukup tinggi.
"Artinya setiap kebijakan saya kira pasti sudah ada hitung-hitungan untung ruginya. Kita mendukung kebijakan pemerintah pusat, persoalan kemudian ada satu dua napi yang mendapatkan asimilasi melakukan tindakan pidana lagi, kita akan melakukan langkah baik edukatif, persuasif sampai pada penegakan hukum," kata Fadil, Senin 11 Mei 2020.
Namun, untuk menindak para pelaku kejahatan yang mendapatkan keringanan asimilasi ini, Fadil tak mau gegabah. Ia akan menindak berdasarkan data, dan tingkat kejahatannya apa.
"Kita juga harus punya data, jangan karena katanya, cuma satu dan itu tidak terjadi di jatim. Jangan seolah dianggap itu terjadi di Jatim," imbuh dia.
Fadil yang baru memgemban tugas di Jatim ini, berencana akan mengevaluasi seluruh data narapidana mendapatkan asimilasi. Apabila memang tindak kejahatannya sudah berlebihan, dan mengulangi kejahatan, maka pihaknya akan melakukan tindak tegas terukur.
"Nanti saya evaluasi datanya, apa bentuk perbuatannya, nanti kita akan melakukan langkah kepolisian terukur dan tepat. Apakah persuasif, edukatif atau pemberdayaan sehingga dia tidak melakukan perbuatan melawan hukum kembali," ujar dia.
Selain mengawasi napi asimilasi, Fadil menyebut pihaknya tetap akan fokus pada cara pencegahan penyebaran Covid-19. Yakni dengan merangkul semua pihak untuk bersama-sama melawan Covid-19.
"Jajaran Polda Jatim dengan segenap kekuatannya akan saya kerahkan dengan sekuat tenaga bahu membahu. Karena prioritas saya adalah bagaimana saya melaksanakan penanganan terhadap Covid-19, seperti apa yang saya sampaikan," kata dia.
Fadil juga menyebut pihaknya akan melakukan tugas kepolisian dalam rangka mengawal pendistribusian jaring pengaman sosial hingga bansos kepada masyarakat. Hal ini agar tidak terjadi permainan pihak tidak bertanggung jawab, sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
"Kemudian juga mengawal dan mengamankan jaring pengaman dari pemda, dari pemerintah pusat. Ini yang menjadi fokus awal saya," ucap dia.
Sedangkan di PSBB jilid kedua, Fadil menyebut pihaknya tak akan berhenti melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat lebih disiplin untuk mencegah penularan Covid-19. []