Fogging Aroma Kopi, Vanila dan Lavender Cegah C-19

Fogging aroma kopi, vanila dan lavender saat ini laris manis dalam rangka pencegahan virus C-19.
Petugas sedang mengasapi ruang-ruang kerja di Kantor Badan Otorita Borobudur di Kota Yogyakarta, Minggu, 16 Agustus 2020. Kegiatan fooging sebagai bagian dari pencegahan penyebaran Covid-19. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Aroma kopi dalam kegiatan fogging untuk mencegah penyebaran virus C-19 atau Covid-19 ternyata lebih banyak diminati gedung-gedung perkantoran. Praktis saat ini di tengah masih terjadinya penyebaran corona yang ditandai belum menurunnya orang yang positif terpapar, usaha penyemprotan dan pengasapan menjadi salah satu langkah efektif mencegahnya.

“Kebanyakan mereka yang bergerak di bidang usaha fogging menyediakan tiga varian aroma. Yakni kopi, vanila dan lavender,” kata Masrifatun Nafiah, tenaga ahli kimia PT Insan Lestari Andalan, perusahaan jasa penyemprotan disinfektan dan fogging di Kota Yogyakarta, Minggu 16 Agustus 2020.

Menurut Upik, biasa dia disapa, aroma kopi untuk fogging ternyata lebih diminati untuk mengasapi gedung-gedung perkantoran. Pasalnya, aroma kopi cenderung lebih netral dan bisa diterima setiap orang.

Baca Juga:

Dia mengatakan, aroma kopi tidak cocok untuk fogging di rumah makan atau restoran karena dianggap bisa mempengaruhi cita rasa masakan. "Makanya kalau di tempat seperti ini (restoran) kami tawarkan aroma vanila. Ada juga yang minta aroma lavender, karena ingin ketenangan. Ya memang aroma ini banyak dipakai untuk terapi penenang,” ungkap wanita berhijab itu.

Pengasapan Aroma KopiPetugas sedang mengasapi ruang-ruang kerja di Kantor Badan Otorita Borobudur di Kota Yogyakarta, Minggu, 16 Agustus 2020. Kegiatan fooging sebagai bagian dari pencegahan penyebaran Covid-19. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Ditemui saat sedang mengawasi pengasapan di Kantor Badan Otorita Borobudur kawasan Kotabaru Kota Yogyakarya, Upik mengakui banyaknya permintaan penyemprotan dan pengasapan yang diterima perusahaannya. Dalam kurun waktu sebulan saja, perusahaannya bisa menerima sekitar empat titik penyemprotan di luar pihak-pihak yang sudah secara berkelanjutan meminta tempat mereka dilakukan penyemprotan dan pengasapan.

“Ini saja sudah banyak perumahan-perumahan yang minta kawasan mereka diasapi, tapi sementara kami tolak-tolak karena memang kami fokusnya baru pada perkantoran dan instansi-instansi,” paparnya.

Baca Juga:

Banyak melayani instansi dan gedung perkantoran, bukan sekali dua kali Upik dan rekan-rekannya menemui tantangan. Menurut dia, tantangan terbesar adalah ketika mengasapi dan menyemprot suatu tempat yang sebelumnya ditemukan ada yang positif Covid-19. Ekstra waspada dan kehati-hatian wajib diperlukan terutama kepada pegawainya yang bertugas menyemprot dan mengasapi.

Upik mengatakan, fogging di area yang pernah ada kasus corona pernah dialaminya saat menerima order di salah satu kementerian di Jakarta. "Ini kerja sama continue, tapi kami dapat kabar kalau di kementerian itu baru saja ada pegawainya yang positif Covid-19. Praktis, kami pun harus lebih hati-hati. Pegawai semua harus ber-APD lengkap," ungkapnya.

Selain itu , kata dia, kadar bahan kimia untuk pengasapan dan penyemprotan sedikit dinaikkan tapi tetap dalam batas awan untuk manusia. "Kemudian titik utama pengasapan di AC, karena ini yang rawan menjadi tempatnya virus dan bakteri,” kata dia.

Baca Juga:

Terpisah Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Badan Otorita Borobudur Sigit Widiyanto mengaku pihaknya rutin menyemprot dan mengasapi areal perkantoran tempat para pegawai bekerja.

“Kantor kami kan 4 lantai, banyak ruangan juga. Jadi Ini semprot rutin kok, minimal sebulan sekali. Tapi kalau kegiatan padat dengan banyak didatangi orang luar biasanya frekuensinya lebih banyak. Kami ingin pegawai juga nyaman dan aman dalam bekerja,” kata Sigit. []

Berita terkait
Cegah Corona dan DBD Polres Belu Fogging Rumah Warga
Dalam rangka mencegah penyebaran virus corona dan wabah DBD Kepolisian Resor Belu NTT membersihkan lingkungan dan melakukan fogging di rumah warga
Alasan Warga Bantul Diminta Hindari Fogging Swasta
Dinkes Bantul meminta warga menghindari fogging yang dilakukan swasta. Salah satu alasanya swasta saat fogging tidak melakukan riset dulu.
Warga Aceh Singkil Resah DBD, Fogging Habis Biaya
Warga Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, Aceh meminta pihak Dinas Kesehatan setempat melakukan fogging secara menyeluruh.
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.