Pengalaman Diguyur Disinfektan Saat Wabah Corona

Di musim Corona ini, tidak selama penyemprotan disinfektan benar, salah satunya menyeprotkan di badan.
Proses penyemprotan disinfektan di jalan raya Kulon Progo (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Yogyakarta - "Maaf Pak Wahyu, mulai besok saya tidak masuk kerja lagi. Setiap kali saya antar tabung gas dan Aqua ke customer, pas masuk perumahan saya selalu disemprot disinfektan. Baju saya sampai basah kuyup. Hari ini tadi saya disemprot 32 kali pak, kalau tiap hari begini terus bukan virusnya yang mati, tapi saya yang mati"

Begitulah curhatan hati jasa pengantar yang dibagikan oleh akun twitter @zulfikar Akbar. Cuitan di twitter ini menjadi viral. Ada yang meng-capture cuitan itu kemudian mengunggah ulang ke media sosial yang lain, Facebook. Ada banyak tanggapan ada banyak komentar.

Marak penyemprotan disinfektan di mana-mana, sejak musim Corona di Indonesia, juga di dunia. Semua bersatu melawannya dengan berbagai upaya. Penyemprotan disinfektan salah satunya.

Banyak di pintu masuk kampung dipasangi penyemprotan disinfektan secara otomatis. Atau ada petugas jaga di sana, menyemprot orang atau pengendara yang keluar masuk.

Tidak semua yang melewati disemprot disinfektan menyukainya. Salah satunya Zulfikar Akbar, seperti dalam cuitan di atas. Dia mengeluhkan setiap memasuki kampung mengantar tabung gas ke pelanggan, badannya basah kuyup. Bukan basah karena air semata, tapi air yang mengandung bahan-bahan kimia yang tenar disebut disinfektan.

disinfektanCurhat pengalaman badan disemprot disinfektan yang viral di media sosial. (Foto: Screenshot twitter/Tagar/Evi Nur Afiah)

Saran Ganjar Pranowo

Penyemprotan disinfektan ini mendapat perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam akun @twitter Humas Pemprov Jateng, menyiarkan imbauan kepada warga. Berikut imbauannya:

Bagi warga Jawa Tengah semua yang peduli pada Covid-19 dan bagaimana cara menanganinya yuk kita lawan bareng-bareng. Untuk yang di desa-desa saya melihat banyak sekali penyemprotan. kalau bisa hindari penyemprotan itu tapi kalau anda harus melakukan penyemprotan semprot di benda mati yang sering dipake tempat nongkrong sering di pegang.

Komposisi cairan juga konsultasikan dengan ahlinya jangan sampai itu terhirup. Hentinkan penyemprotan orang apa lagi mereka telanjang tidak pakai pelindung. karena ini akan berbahaya dan karena itu akan masuk dan nempel ke paru-paru. Ini akan membahayakan masa depan

Kalau ruangan yang sudah disemprot, maka tunggu selama 4 jam. 4 jam adalah waktu yang cukup untuk kita masuk kembali ke ruangan.

Kalaulah kita harus membersihkan itu, di pel saja di tempat masing masing atau tempat kerumunan dan itu cukup. Jaga kesehatan.

Perjuangan ini memang berat dan melelahkan.Tapi tekad dan semangat harus semakin membulat. Percayalah, akan selalu ada cahaya di ujung gelap".

Respons WHO soal Disinfektan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia memperingatkan publik untuk tak menyemprotkan atau memakainya langsung ke tubuh. Ada beberapa kandungan dalam larutan disinfektan justru menyimpan risiko kesehatan.

ganjar pronowo soal disinfektanGanjar Pronowo menyarankan warga agar penyemprotan disinfektan tidak mengenai tubuh. (Foto: Screenshot twitter Humas Jateng/Tagar/Evi Nur Afiah)

"Menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, contohnya mata dan mulut," tulis cuitan dari akun resmi WHO Indonesia di Twitter WHO, Minggu, 29 Maret 2020.

Bahan kimia yang dimaksud adalah alkohol atau klorin yang umumnya terdapat dalam kandungan bahan cairan disinfektan. Dalam keterangan WHO juga tertulis menyemprotkan disinfektan ke tubuh manusia tidak bisa membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh. Alkohol dan klorin hanya bisa digunakan sebagai disinfektan virus dan bakteri pada permukaan benda.

Direktur RSJ Grhasia Ahmad Akhadi ikut memberikan tanggapan mengenai hal tersebut. Dia menyebut cairan disinfektan ramai digunakan demi menekan jumlah mikroorganisme di tengah pandemi virus Corona jenis baru (SARS-CoV-2). 

Menurutnya, penyemprotan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia jelas tidak baik. Yang ada malah berisiko bagi kesehatan apalagi jika mengenai mulut dan mata.

"Pakar kesehatan dunia WHO juga sudah merilis bahaya itu. Sekarang lagi ramai penyemprotan disinfektan di badan. Betul bukan virus yang mati, tapi malah berbahaya bagi kesehatan," kata Ahmad Akhadi kepada Tagar pada Selasa, 31 Maret 2020.

Kehebatan Virus Corona

Menurut dia yang patut dipahami dalam virologi menghilangkan virus bukan dengan dibunuh tetapi dibuat inactive atau dalam mudahnya membuat virus menjadi tidak aktif. Artinya virus tidak lagi mampu menimbulkan reaksi antigen antibodi.

"Virus itu dibilang makhluk hidup juga enggak dibilang benda mati juga tidak. Kenapa? Syarat makhluk hidup itu antara lain mampu melakukan metabolisme, mampu berpindah atau bergerak dan mampu memperbanyak diri. Lha virus tidak mampu bermetabolisme karena tidak memiliki organ metabisme seperti motocondria," ucapnya.

Direktur RSJ Grhasia Ahmad AkhadiDirektur RSJ Grhasia Ahmad Akhadi (Foto: Dok.Pribadi/Tagar/Evi Nur Afiah)

Satu-satunya virus dianggap makhluk hidup karena dia (virus) mampu bereplikasi atau mengkopi dirinya sendiri menggunakan asam amino yang dimiliki inang atau host menjadi individu baru. Virus memperbanyak diri bukan melalui kawin atau membelah diri tapi bereplikasi.

Anatomi virus hanya terdiri dari selaput penutup (envelope), dan material genetik (RNA). Envelope virus terbuat dari polysakarida, dan bahan yang dapat merusak polisakarida antara lain clorin, H2O2, ethyl, alkohol,  klorhexidine, dan sabun.

"Jika envelope rusak dan materia genetik menjadi terbuka sementara virus tidak berada dalam sel inang maka virus akan inactive atau tidak mampu menimbulkan reaksi antigen antivirus atau reaksi infeksi," katanya.

Namun, kata dia, yang istimewa dari virus Corona, dia masih dapat bertahan beberapa jam berada di luar tubuh inang seperti di kulit, di lantai atau di pegangan pintu. []

Baca Juga:

Berita terkait
Saat Batuk dan Bersin Bikin Paranoid Covid-19
Orang-orang berada dalam situasi saling curiga di tengah pandemi corona Covid-19 hingga kejadian sekampung gempar saat mendengar ada anak batuk.
Penyemprotan Disinfektan di Bandung Diminta Bayaran
Warga RT 05/RW 05 Kelurahan Wates Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jabar, keluhkan biaya penyemprotan disinfektan dimintai RW setempat
Keliling Kampung Semprot Disinfektan di Abdya
Mencegah virus corona, tim aparat desa di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh mulai menyemprot cairan disinfektan di sejumlah desa.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.