Jakarta - Penyemprotan disinfektan salah satu cara yang digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Bahkan, beberapa tempat di wilayah Jakarta dibuat bilik khusus untuk menyemprotkan cairan tersebut ke seluruh badan.
Disinfektan adalah senyawa kimia yang digunakan dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada obyek permukaan benda mati.
Untuk informasi, disinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Senyawa kimia tersebut bersifat toksik dan dapat membunuh mikroorganisme secara langsung. Maka tak heran jika cairan disinfektan dijadikan salah satu cara untuk penyebaran virus Corona.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui unggahan Instagram mengatakan, kandungan alkohol dan klorin yang terdapat pada cairan disinfektan tidak akan membunuh virus yang ada di dalam tubuh. Tetapi sebaliknya, cairan tersebut dapat merusak merusak pakaian yang kita kenakan dan membahayakan tubuh terutama mata dan mulut.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, cairan disinfektan kurang efektif jika diaplikasikan pada tubuh manusia. Menurut dia, cairan tersebut hanya berfungsi dengan baik jika disemprotkan pada permukaan benda.
"Sifatnya hanya sementara. Disinfektan adalah senyawa kimia yang digunakan dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada obyek permukaan benda mati," kata Wiku di Graha Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari NBC News, associate health editor at Consumer Reports Catherine Roberts mengatakan cairan disinfektan dapat diaplikasikan pada permukaan benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, pagar, tangga, dan benda lain.
“Mereka (disinfektan) sebenarnya adalah pestisida terdaftar EPA, jadi sebisa mungkin, cobalah menggunakannya ketika anak-anak tidak ada karena mereka dapat memicu asma," ujar Catherine Roberts, beberapa waktu lalu.
Mengutip dari pedoman penggunaan disinfektan dari Occupational Safety and Health Control, banyak bahan kimia dalam desinfektan bersifat korosif, toksik, atau iritasi. Jika digunakan tidak sesuai intruksi atau tanpa perlindungan yang tepat, cairan ini bisa membahayakan nyawa manusia.
Kandungan alkohol yang terdapat dalam kandungan cairan disinfektan dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Begitu juga dengan kandungan klorin, dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar pada kulit. Bahkan, kandungan etilena oksida jika terhirup oleh manusia bisa menyebabkan keracunan pada pernapasan. [] (Alvika Septianingrum)