Finlandia dan Swedia Mau Jadi Anggota NATO Picu Kemarahan Rusia

Finlandia dan Swedia diperkirakan secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO akhir bulan Mei 2022 ini
Ilustrasi: KTT para pemimpin NATO di Brussel, Belgia 24 Maret 2022. Finlandia dan Swedia diperkirakan akan mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO, pasca invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: voaindonesia.com – Reuters/Wolfgang Rattay)

TAGAR.id, Helsinki, Finlandia - Finlandia dan Swedia diperkirakan secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO akhir bulan Mei 2022 ini. Kedua negara mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina yang dianggap tidak beralasan telah mengubah dinamika keamanan di Eropa. Juga ancaman nuklir Kremlin memerlukan pertahanan diri bersama aliansi itu.

Selama berpuluh-puluh tahun, bahkan ketika Perang Dingin mencapai puncaknya, Finlandia mampu menjalankan secara hati-hati kebijakan netral dan ketika NATO dan Rusia bersaing untuk mencapai keunggulan di Eropa. Namun, kini keadaannya berbalik dalam kurun hanya beberapa bulan. Finlandia sedang bersiap-siap untuk bergabung dengan NATO.

Menteri Finlandia Urusan Eropa, Tytti Tuppurainen, mengatakan, “Jelas semuanya berubah sejak Rusia memulai perang di Ukraina. Kami harus membuat keputusan sendiri sesuai dengan kepentingan nasional kami. Apa cara terbaik untuk memastikan keamanan rakyat dan negara Finlandia? Kami adalah bagian dari negara-negara Barat. Kini Anda dapat melihat bahwa keanggotaan NATO merupakan keputusan akhir dari integrasi blok Barat kami.”

Opini publik berubah sejak invasi Rusia ke Ukraina. Akhir tahun lalu, seperempat penduduk Finlandia mendukung untuk bergabung dengan NATO. Jajak pendapat terbaru menunjukkan 76 persen kini mendukung untuk bergabung dengan aliansi itu.

Warga Helsinki, Pekka Lutha mengatakan, “Kami tidak bisa hidup berdampingan dengan negara tetangga yang tidak bisa diramalkan perilakunya sebagaimana pada masa lalu. Jadi NATO adalah satu-satunya pilihan untuk kami sebagai solusi keamanan.”

Pasukan NATO di eropa timurPasukan NATO yang dikerahkan ke perbatasan dengan Rusia setelah invasi Ukraina (Foto: dw.com/id)

Finlandia sedang mempertimbangkan keanggotaan NATO gabungan bersama Swedia, yang hingga kini juga mempertahankan status non-bloknya. NATO menegaskan bahwa Finlandia dan Swedia akan disambut dengan hangat sebagai anggota, mungkin dalam beberapa bulan ke depan.

Keduanya adalah anggota Uni Eropa. Militer mereka secara teratur mengambil bagian dalam latihan militer NATO dan trampil dalam perang di zona Kutub Utara.

Mentri Pertahanan Finlandia, Brigjen Sami Nurmi mengatakan, “Ini akan menjadi kelompok besar negara-negara Eropa Utara dalam aliansi NATO pada masa depan. Dan ini memiliki arti. Kedua adalah kemampuan dan penguasaan seluk-beluk militer. Jadi saya pikir kami mempunyai [pasukan] pertahanan yang modern dan handal yang sudah kami kembangkan selama bertahun-tahun.”

Rusia mengancam dengan apa yang disebutnya "tanggap teknis militer" jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO. Tanggapan itu termasuk mengerahkan senjata nuklir di daerah kantong Kaliningrad, Rusia. Tetapi ancaman nuklir semacam itu mungkin menjadi bumerang.

Sebelum invasi ke Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuntut agar NATO menarik kembali pasukannya di Eropa Timur. Sebaliknya, NATO kini bersiap menerima anggota baru. (ps/jm)/voaindonesia.com. []

Finlandia dan Swedia Akan Bergabung dengan NATO

Mayoritas Warga Finlandia Dukung Negaranya Bergabung dengan NATO

Swedia dan Finlandia Ingatkan Uni Eropa

NATO Perkuat Kehadiran Militer di Eropa Timur

Berita terkait
Finlandia Pertimbangkan Untuk Jadi Anggota NATO
Setelah invasi ke Ukraina, Finlandia sekarang mempertimbangkan untuk masuk NATO agar aman dari ancaman Rusia
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.