Jakarta - Badan pengatur balapan Formula 1, FIA mengatakan telah mencapai penyelesaian dengan tim Ferrari terkait penyelidikan teknis ke unit daya tim pada tahun 2019. Kedua belah pihak telah sepakat untuk sejumlah komitmen teknis.
"FIA mengumumkan bahwa, setelah penyelidikan teknis menyeluruh, pihaknya telah menyimpulkan analisisnya tentang operasi Unit Daya Formula 1 Scuderia Ferrari dan mencapai penyelesaian dengan tim. Spesifikasi perjanjian akan tetap ada di antara para pihak," kata FIA dikutip dari F1Technical, Minggu, 1 Maret 2020.
FIA tengah meningkatkan pemantauan untuk semua unit listrik di Formula 1. Hal tersebut juga akan membantu tugas FIA untuk kegiatan penelitiannya tentang emisi karbon dan bahan bakar berkelanjutan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu.
Baca juga: Ferrari Lakukan Ubahan Besar pada Mobil Balapnya
Pada t2019, mesin Ferrari menjadi subjek spekulasi banyak pihak di F1. Pasalnya, tim berlogo kuda jingkrak ini dicurigai menghindari sensor aliran bahan bakar untuk mendapat kinerja mesin yang lebih cepat.
Saat itu mereka memulai musim dengan sangat mengesankan. Namun, kinerja tersebut tampaknya akan terhenti setelah FIA mengeluarkan beberapa arahan teknis mengenai sensor aliran bahan bakar di akhir tahun 2019.
Baca juga: Pembalap Ferrari Sebut Ferrari SF1000 Lebih Gesit
Namun kecurigaan tersebut dibantah oleh kepada tim Scuderia Ferrari di F1, Mattia Binotto. Dia mengaku bahwa Ferrari merupakan salah satu tim yang paling ketat menjalani pemeriksaan di grid.
"Kami tidak pernah mengubah cara kami mengoperasikan mesin untuk bagian terakhir musim ini," katanya.
Ferrari menutup akhir musim 2019 dengan berada pada posisi runner-up, dengan posisi puncak masih dipegang oleh tim Mercedes. Tim kuda jingkrak berhasil menorehkan tiga kemenangan dalam musim tahun lalu.[]
Baca juga: Presiden FIA Tolak Formula 1 Pakai Listrik Murni