SBY Tak Mau Terjadi Pertikaian Sesama Jenderal dalam Pusaran Pilpres 2019

Berkaitan kesaksian Agum Gumelar, SBY tak mau terjadi pertikaian sesama jenderal dalam pusaran Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers bersama kepada wartawan usai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Jakarta, (Tagar 23/3/2019) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat bisa menjawab dan melawan pernyataan yang dilontarkan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar terhadap dirinya. Namun, dirinya memilih untuk tidak melawan, karena malu jika akhirnya harus bertengkar di hadapan publik.

Sebelumnya dalam sebuah video viral, Agum Gumelar menyatakan heran pada SBY yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Padahal, kata Agum, SBY termasuk yang menandatangani rekomendasi pemecetan Prabowo Subianto karena terbukti melakukan pelanggaran HAM berat dalam kasus penculikan aktivis 1998.

"Tentu saja saya sangat bisa menjawab dan melawan 'pembunuhan karakter' dari Pak Agum Gumelar terhadap saya tersebut. Tetapi tidak perlu saya lakukan, karena saya pikir tidak tepat dan tidak bijaksana. Saya malu kalau harus bertengkar di depan publik," ujar Presiden ke-6 RI itu pada para kader Partai Demokrat dalam pesan tertulis diterima Tagar News, Jumat (15/3).

Di samping itu, SBY mengatakan tahu betul situasi sosial dan politik menjelang Pemilu 2019 ini semakin panas. 

"Bagai jerami kering di tengah musim kemarau yang ekstrem dan panjang. Yang diperlukan bukanlah api, tetapi sesuatu yang meneduhkan dan menyejukkan," tutur dia mengibaratkan situasi tersebut.

Apalagi, menurutnya polarisasi dalam kontestasi Pilpres 2019 kali ini dianggap lebih keras dan ekstrem, ditambah jarak yang makin menganga antar identitas dan kelompok politik. Jadi, SBY khawatir jika kemudian sesama jenderal bertikai akan terjadi sesuatu di negeri ini.

"Terus terang saya khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan di negeri ini, kalau kita semua, utamanya para pemimpin dan elit tidak pandai dan tidak arif dalam mengelolanya," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.