Jakarta - Masturbasi adalah tindakan seseorang untuk mengeluarkan sel atau cairan terkait fungsi reproduksi dari dalam tubuh, tindakan ini tidak selamanya memiliki sifat negative. Terkadang hal ini diperlukan untuk keperluan medis.
Reproduksi pada makhluk hidup terdiri dari dua cara yaitu vegetatif dan genetatif. Secara khusus hewan dan manusia berkembang biak secara genetatif yaitu pertemuan sel jantan dan betina.
Banyak pasangan suami dan istri diluar sana masih melakukan masturbasi, ya. Memang masterbasi tidak menyebabkan masalah pada kesehatan kelamin, namun jika dilakukan secara terus menerus itu akan menyebabkan kecanduan yang perlu pertolongan seksolog.
Ada begitu banyak mitos dan kesalah pahaman tentang masturbasi, banyak masyarakat menyakini, bahwa masturbasi dapat menyebabkan kebutaan, penurunan berat badan, kelemahan seksual, infertilitas, dan penurunan ukuran organ.
Wanita masturbasi tidak mengalami kesulitan saat orgasme, hal ini dikarenakan mekanisme orgasme wanita lebih kompleks daripada laki – laki. Kurangnya pengetahuan tentang berhubungan seks dan teknik yang tidak tepat menjadi pemicu mengapa wanita tidak mengalami orgasme.
Batas maksimal melakukan masturbasi adalah 3-7 kali perminggu, memang belum ada petunjuk mengenai batas aman untuk melakukan masturbasi. Hal ini tergantung dari masing – masing individu.
Untuk tindakan masturbasi ini, sebenarnya tergantung dari individu masing – masing mempercayainya atau tidak. Jika anda beranggapan bahwa itu tidak baik tidak disarankan untuk dilakukan, sebaliknya jika anda merasa itu baik bagi kesehatan anda maka lakukanlah.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Dianggap Tabu, Masturbasi Baik untuk Kesehatan
- Video Richard Kyle Masturbasi Asli atau Palsu?
- Waspadai Bahaya Masturbasi untuk Kesehatan
- Cara Ampuh Mengatasi Kecanduan Masturbasi