Dianggap Tabu, Masturbasi Baik untuk Kesehatan

Masturbasi atau onani dianggap tabu. Namun ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan.
Ilustasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Masturbasi atau onani merupakan hal alamiah bagi manusia sebagai sarana untuk menghilangkan ketegangan dan pemenuhan kebutuhan seksual. Aktivitas ini dilakukan untuk memberikan kepuasan dengan membuat rangsangan oleh diri sendiri (autoerotism) atau dapat juga saling memberikan rangsangan seksual pada alat kelamin untuk mencapai kepuasan yang dikenal dengan mutual masturbation.

Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang sejak zaman dahulu, masturbasi muncul ketika seorang laki-laki bernama Onan disuruh ayahnya untuk menikahi janda almarhum kakaknya. Namun, Onan keberatan hingga dia gelisah.

Onan menyakini jika anak yang lahir dianggap sebagai keturunan kakaknya. Maka, Onan pun menumpahkan spermanya di luar tubuh janda itu supaya tidak hamil. Namun, cerita itu berakhir tragis, karena dia meninggal.

Cerita lain yang beredar masturbasi atau onani dimulai sejak zaman Victoria 1837. Aktivitas masturbasi kala itu dianggap sebagai penyakit fisik dan psikologis. Kalangan pemuka agama dan tokoh masyarakat kemudian memperdebatkan hingga saat ini.

Pada kenyataannya penelitian di zaman modern mengungkapkan masturbasi  terbukti menyehatkan. Bahkan masturbasi memberikan keuntungan secara sosial, yakni mencegah tindakan kriminalitas seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual karena hasrat seksual yang tertunda tersalurkan.

Menurut sejumlah dokter, masturbasi baik untuk kesehatan selama masa kesuburan. Hal itu mengacu pada produksi sperma pria jika tidak dikeluarkan secara teratur akan mengakibatkan kualitas sperma memburuk.

Hal itu didukung hasil penelitian dr. Graham Giles dari pusat perawatan penyakit kanker Cancer Victoria Mealbourn, Australia. Menurut riset itu,  semakin sering pria melakukan aktivitas masturbasi, terutama di usia muda, memperkecil risiko terkena kanker prostat. Kanker prostat adalah jenis kanker yang menyerang pria di atas 50 tahun.

Hasil penelitian dr. Graham dilakukan terhadap 2.338 responden laki-laki di Australia dengan cara mengetahui kebiasaan seks mereka dibandingkan dengan kemungkinan terkena kanker prostat. Ditemukan 1.259 responden ejakulasi lebih dari lima kali seminggu pada usia 20-50 tahun. dr. Graham menyebut, keluarnya sperma secara teratur memungkinkan kelenjar kelamin menjadi bersih dan tidak tersumbat.

dr ahli ginekolis Peter Tan menambahkan, menahan hasrat seksual dan membiarkan 'meledak' tanpa orgasme menyebabkan penyumbatan kronis di daerah pinggul, baik untuk laki-laki maupun wanita. Karena masturbasi bisa dilakukan oleh laki-laki dan pria.

Hal senada juga dikatakan oleh dr. Tan, menahan orgasme menyebabkan darah menumpuk dan kepala terasa penat. Kondisi ini bila berlangsung lama dapat menyebabkan kehilangan libido seks pada wanita. Dia mengatakan wanita yang melakukan masturbasi akan jauh lebih menikmati seks daripada wanita frigid (gairah dan respons untuk berhubungan seksual).

Berikut ini manfaat sehat dari melakukan masturbasi atau onani:

1. Mencegah depresi dengan kinerja orgasme meningkatkan endorfin.

2. Mencegah resiko kanker serviks

3. Bermanfaat untuk harga diri.

4. Lebih mudah tidur nyenyak.

5. Mengurangi nyeri haid.

6. Mengurangi resiko kanker prostat.

7. Bebas dari penyakit menular seksual.

Baca juga:


Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)