Fakta-fakta Gas Air Mata Senjata Pengusir Demonstran

Gas air mata yang telah ditembakan polisi tidak begitu saja hilang dampaknya. Sisa-sisanya masih tertinggal di lokasi tempat kejadian.
Pada beberapa orang, gas yang terhirup juga memicu iritasi pada saluran napas sehingga dada terasa sesak. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR/MPR menuntut penolakan pengesahan RUU KPK dan RKUHP dibubarkan polisi dengan tembakan gas air mata, Selasa, 24 September 2019.

Massa mahasiwa yang terdampak gas air mata merasa perih. Mereka terkapar di Stasiun Palmerah. Gas air mata yang telah ditembakan polisi tidak begitu saja hilang dampaknya. Sisa-sisanya masih tertinggal di lokasi tempat kejadian. Sehingga walaupun demonstrasi telah usai akan tetapi warga yang melintas masih merasakan keperihan pada matanya. 

Seperti contohnya Yanto (58), driver ojek online yang sedang mangkal di belakang Gedung DPR/MPR ini mengatakan dari pukul 06.00 WIB sudah terasa perihnya mata saat melintas di jalan tersebut.

"Saya dari jam enam narik penumpang udah perih begini mata saya, mana saya enggak pakai kaca mata," kata Yanto, seperti dilansir dari Antara, Rabu, 25 September 2019. 

Kandungan Kimia

Gas air mata adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gas kimia yang digunakan untuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernapasan. 

Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan maupun granat. Alat ini sangat lazim digunakan oleh kepolisian dalam melawan kerusuhan dan dalam penangkapan.

Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS, CN, CR, dan semprotan merica gas OC.

Efek gas air mata memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Secara umum, gas air mata tidak mematikan namun ada yang beracun. Biasanya, efek akan timbul sekitar 30 detik setelah terkena gas.

Gejala setelah terkena gas air mata antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. 

Selain itu, juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens. Bahkan, bila sudah terkontaminasi gas air mata secara berat juga dapat menimbulkan muntah serta diare.

Gas Air Mata KedaluwarsaSebuah selongsong gas air mata yang kedaluwarsa viral di media sosial. (Foto: Twutter/@mccsinger)

Apa yang harus dilakukan? 

Anda perlu melakukan saat pertama kali mendengar tembakan gas air mata adalah jangan panik dan segera mendongak ke atas. Setelah itu, hindari berada di jalur yang sama dengan arah tembakan gas air mata. Gas air mata biasa dilepaskan dalam bentuk granat atau kaleng aerosol. Granat gas air mata kerap meledak di udara dan memuntahkan wadah logam yang akan memuntahkan gas. 

Jangan sentuh wadah logam tersebut karena panas. Selain itu, jangan mengambil tabung gas air mata yang tergeletak tak meledak, karena dikhawatirkan akan meledak sewaktu-waktu hingga berakibat cidera.

Penangkal terbaik untuk masalah pernapasan adalah udara segar, dan waktu. Bila Anda memakai lensa kontak, segera lepaskan. Pertolongan pertama untuk iritasi mata adalah dengan mencucinya dengan larutan saline atau larutan garam atau gunakan air hingga sengatan mereda.

Jika saat terkena gas air mata dalam kondisi tidak memakai kacamata pelindung atau masker gas, hiruplah udara di dalam baju. Dikarenakan ada lebih sedikit sirkulasi udara di balik baju, hal tersebut dapat mengurangi efek gas air mata. 

Gas Air MataGas air mata memang menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Namun, hal tersebut akan sia-sia begitu baju yang dikenakan telah terkontaminasi sepenuhnya. Yang harus dilakukan adalah dengan melepas baju, lalu kulit yang terkena gas harus dicuci dengan sabun dan air. 

Selain itu, ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan merendam bandana atau handuk kecil dalam jus lemon atau cuka. kemudian menyimpannya dalam sebuah kantong plastik. Lalu gunakan handuk yang telah diasamkan dalam beberapa menit tersebut untuk bernapas. 

Kacamata pelindung juga dapat membantu dalam mengurangi efek gas air mata. Misal kacamata renang atau kacamata pelindung bahan kimia. Terdapat salah satu minuman yang umum ditemui yang dinilai dapat mengobati gas air mata, yakni susu. 

Susu dinilai mampu meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh gas air mata. []

Berita terkait
Foto: Penampakan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Aksi Demo
Gas air mata dengan tanggal kedaluwarsa Mei 2016, menjadi viral di media sosila pasca demo mahasiswa yang terjadi di depan Gedung DPR RI.
Sisa Gas Air Bekas Bubarkan Demo Bikin Mata Perih
Sisa gas air mata yang ditembakan polisi untuk membubarkan demo mahasiwa bikin mata perih.
Mahasiswa Terkapar di Stasiun Palmerah
Sejumlah mahasiswa terkapar di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, akibat kehabisan oksigen setelah terkena asap gas air mata
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.