Fakta Kematian 18 Pasien Corona di Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap fakta di balik kematian pasien positif virus corona.
Pemakaman pasien positif corona TPU Pondok Ranggon, Jakarta, belum lama ini. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap sejumlah fakta di balik kematian pasien Covid-19. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan fakta kematian 18 kasus pasien positif virus corona di Jawa Tengah. Ia menyebut pasien yang meninggal memiliki penyakit penyerta.

Dari hasil laporan yang Ganjar terima, 11 pasien positif corona di Jawa Tengah dinyatakan sembuh dan tak memiliki penyakit bawaan. "Kalau kita melihat dari 11 yang sembuh itu, sebenarnya variannya cukup banyak. Rata-rata tidak ada penyakit bawaan," katanya, Jumat malam, 3 April 2020.

Selain itu, tak sedikit pula pasien meninggal memiliki riwayat perjalanan dari daerah episentrum Covid-19 di Tanah Air maupun luar negeri. "Ada banyak yang kejadian, misalnya mereka datang dari luar negeri di sana sudah sakit terus dibawa ke sini terus meninggal. Itu contoh saja," ujarnya.

Per 3 April 2020, di Jawa Tengah telah terjadi 114 kasus positif Covid-19. Dengan rincian, 85 masih dalam perawatan, 11 sembuh dan 18 telah meninggal. Dari 18 yang meninggal itu, hanya empat orang yang berusia di bawah 50 tahun.

Kalau kita melihat dari 11 yang sembuh itu, sebenarnya variannya cukup banyak. Rata-rata tidak ada penyakit bawaan.

Ganjar menyebutkan pada 8 Maret ada dua kasus meninggal, yakni satu perempuan berusia 59 tahun dan lelaki berusia 60 tahun. Kemudian 13 Maret ada perempuan 44 tahun. Pada 21 Maret laki-laki usia 77 tahun, 25 Maret laki-laki usia 22 tahun, 28 Maret laki-laki usia 65 tahun, 29 Maret laki-laki usia 70 tahun, dan 31 Maret laki-laki usia 62 tahun.

Selanjutnya pada 1 April ada tujuh yang meninggal. Yakni lima laki-laki usia 64, 69, dan 45, 56, dan 43 tahun serta dua perempuan usia 67 dan 72 tahun. Terakhir pada 2 April ada dua laki-laki meninggal usia 64 tahun dan 73 tahun.

Pada 2 April juga ada satu lagi yang meninggal. Data di Dinas Kesehatan Jawa Tengah masih berstatus PDP dengan hasil tes yang belum diterima. "Tapi kemungkinan besar positif," kata Ganjar.

Ganjar juga mengklarifikasi siaran pers pemerintah pusat pada 3 April yang menyebut kasus meninggal di Jawa Tengah bertambah 11. 

"Itu akumulasi sejak pertama sama yang kemarin. Sehingga kami yang sejak pertama mencatat, tiba-tiba ada angka sebelas yang dimasukkan. Kami juga kaget tadi membacanya. Maka setelah di clearance tidak ada, itu akumulatif," katanya.

Ganjar juga menegaskan selalu menerima laporan real time dari jajarannya ketika ada penambahan kasus. Tapi khusus untuk kasus pasien positif corona yang meninggal, Ganjar harus konfirmasi dulu ke rumah sakit untuk kepastiannya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Biar Saya Tanggung Corona, Lainnya Jangan Tertular
Pasien corona yang dinyatakan sembuh berbagi cerita selama menjalani perawatan di RSUD Wongsonegoro Semarang.
Cerita Muyin, Pasien Covid-19 Sembuh di Rembang
Di Rumah Sakit Wongsonegoro saya baca salawatan terus-menerus sampai ruang isolasi. Cerita Muyin, pasien Covid-19 sembuh di Rembang, Jawa Tengah.
4 Pasien Positif Corona di Semarang Sembuh
Prestasi ditorehkan Kota Semarang dengan sembuhnya 4 pasien positif virus corona yang dirawat di RSUD Wongsonegoro.