Fahri Hamzah: Korupsi Kejahatan Otak, Bukan Uber Maling Jemuran

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan KPK harus diawasi, karena berantas korupsi tidak seperti uber maling jemuran.
Ilustrasi - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan KPK harus diawasi, karena berantas korupsi tidak seperti uber maling jemuran. (Foto: Antara/Boyke Ledy Watra)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memahami dengan adanya pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan pamit, enggan berkantor lagi di markas antirasuah. 

Menurut dia, perginya mantan aktivis KPK dapat dimengerti, karena ada perbedaan konsep independen di antara mereka. Lantas Fahri menyarankan, rakyat ia minta bersabar dan menyimak cara KPK bertransformasi menjadi lembaga koordinasi pencegahan dan penindakan pemberantasan korupsi. 

Pemberantasan korupsi kayak nguber maling jemuran itu salah. Korupsi adalah kejahatan otak.

"Saya sih optimis mereka bisa," ujar mantan Pimpinan DPR tersebut melalui akun Twitter @Fahrihamzah dilihat Tagar, Selasa, 6 Oktober 2020. 

Baca juga:  Fahri Hamzah Tantang Erick Thohir Jangan Vaksin Impor

Fahri pun tidak bersedia membuka borok masa lalu KPK yang ia nilai busuk. Sebab, saat ini dirinya tak lagi berposisi sebagai pejabat publik. 

Bekas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini hanya menginginkan KPK memperbaiki diri dari dalam, karena saat ini diawasi oleh tokoh-tokoh dengan moral berkelas.

Dia pun menyebut tokoh besar yang dimaksud adalah Artidjo Alkostar, Albertina Ho, Syamsuddin Haris, Harjono, Tumpak Hatarongan Panggabean. Lima tokoh tersebut sudah menjadi Dewan Pengawas KPK.

dewas KPKDewan Pegawas KPK periode 2019-2023 (dari kiri) Syamsuddin Haris, Harjono, Artidjo Alkostar, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Albertina Ho berpose bersama sebelum upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019. Presiden Joko Widodo resmi melantik lima orang Dewan Pengawas KPK periode 2019-2023 yaitu Artidjo Alkostar, Harjono, Syamsuddin Haris, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Albertina Ho. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

"Mereka pasti sedang bekerja keras dan menyadari tugas transformatif ini," katanya.

Baca juga: Dukung Mantu Jokowi, Fahri Hamzah: Bobby - Aulia Mantap

"Sabarlah teman-teman, pemberantasan korupsi kayak nguber maling jemuran itu salah. Korupsi adalah kejahatan otak. Pemberantasan korupsi pakai otot enggak bakal sampai ke mana-mana. Hanya tim hore yang senang. Negara enggak dapat apa-apa kecuali keributan. Penegakan hukum perlu konsep," ujar dia lagi.

Dia merasa sudah bersikap konsisten mengkritik KPK sejak tahun 2006, berdiri meyakinkan semua orang dengan cara berpidato, seminar, ceramah, dan membedah buku. Menurut dia, KPK memang perlu waktu dan harus diawasi terus agar kerjanya tidak keluar dari koridor karena telah mengalami revisi UU.  

"Percayalah, KPK adalah lembaga publik. Dia akan terus bekerja di ruang publik yang transparan. Saya percaya di dalamnya banyak kebaikan. Saya percaya mereka akan mengatasi semua persoalan. Asalkan terus kita perbaiki dan di bawah pengawasan," kata Fahri Hamzah. []

Berita terkait
Fadli Zon - Fahri Hamzah, Setelah Dapat Bintang dari Jokowi
Sebanyak 53 tokoh termasuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah mendapatkan penghargaan bintang tanda jasa dari Presiden Jokowi menjelang 17 Agustus 2020.
Profil Fahri Hamzah dan Rencana Penghargaan dari Jokowi
Presiden Jokowi akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam rangka HUT ke-75, salah satunya Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah Ungkap Berat Badan Jokowi Menyusut 3 Kg
Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkapkan berat badan Presiden Jokowi menyusut atau turun 3 kilogram karena mikirin keadaan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.