Erick Thohir: Presiden Lakukan Kebaikan untuk Rakyat, Masak Dibilang Politis

Erick Thohir: Presiden lakukan kebaikan untuk rakyat, masak dibilang politis. Kalau Kepala negara cuti penuh, berarti negara berhenti.
Erick Thohir (tengah) di antara Presiden Joko Widodo (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (kiri). (Foto: Instagram/Erick Thohir)

Surabaya, (Tagar 29/10/2018) - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin menyatakan pembebasan biaya tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) pada Sabtu (27/10) sama sekali tidak bermuatan politis.

"Karena Pak Jokowi sampai sekarang masih menjabat sebagai presiden terpilih Republik Indonesia, yang dikerjakannya adalah murni untuk kepentingan rakyat," kata Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengutip kantor berita Antara.

Ia menegaskan, pembebasan biaya tol Jembatan Suramadu yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi adalah murni untuk kepentingan masyarakat Pulau Madura dan sekitarnya di Pulau Jawa.

Baca juga Jokowi Gratiskan Suramadu, SBY: Mengapa Hanya Suramadu yang Gratis?

"Kalau seorang presiden ingin melakukan kebaikan untuk rakyatnya, masak dibilang politis," ucapnya.

Erick menandaskan, kalau semua keputusan presiden dibilang politis maka akan sulit. "Sama dengan kepala daerah yang baru saja terpilih, lalu dia sudah aktif bekerja kebaikan untuk rakyatnya, kan tidak bisa dianggap politis," katanya.

Erick juga menegaskan pihaknya tidak pernah dan tidak akan menggoreng isu untuk kepentingan pemilihan presiden.

"Kami tidak pernah menggoreng isu, cawapres, capres kami, semua kerja nyata," kata Erick.

"Jadi, saya sangat keberatan kalau dibilang kami dari tim pemenangan nasional atau daerah hanya melempar isu. Kami kerja nyata, presiden kami pada saat ini, insya Allah satu kali lagi, kerja nyata." 

Ia juga mengatakan agar posisi Jokowi sebagai presiden dan calon presiden tidak digoreng seolah hal yang salah, karena secara aturan tidak ada persoalan.

"Bawaslu juga mengamini, kalau kepala negara kita cuti penuh gara-gara pemilu berarti negara kita berhenti bekerja, ekonomi didiamkan, pembangunan berhenti, 'kan tidak bisa. Toh, ini 'kan cuma 7 bulan," katanya.

Oleh karena itu, sebagai presiden, Jokowi tetap bekerja seperti biasa. Kegiatannya sebagai capres dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu.

"Ini ada rapat TKN, beliau (Jokowi) lagi kerja ke Suramadu. Tadi dewan pengarah kami, Pak Jusuf Kalla, menyempatkan diri, tetapi Pak Jusuf Kalla sendiri langsung kembali ke Jakarta bekerja juga buat rakyat," katanya. 

Erick mengatakan hal tersebut di sela Rakernas TKN Jokowi/Ma'ruf Amin di Surabaya, Sabtu (27/10). []

Berita terkait