Eks Kader PKS Akan Dirikan Partai Baru

Eks kader PKS bakal mendirikan partai baru.
Dari kanan ke kiri, Ketua Garbi Jatim Ahmad Hasan Bashori, Dewan Pembina Garbi Jatim Hammy Wahjunianto, dan ketua Garbi Surabaya Ahmad Subhan. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Eks kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal mendirikan partai baru. Hanya saja nama partai tersebut belum disampaikan ke masyarakat.

Sementara mereka para eks kader PKS itu berkumpul dalam sebuah ormas bernama Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Ormas ini dimotori oleh mantan Presiden PKS Anis Matta.

"Sebuah ormas di mana ide aslinya adalah bagaimana membuat dan membicangkan Indonesia dari sisi budaya, politik, seni, dari banyak orang," ungkap Dewan Pembina Garbi Jatim Hammy Wahjunianto di Surabaya, Selasa 18 Juni 2019.

Garbi membidik generasi milineal dengan mendatangi kafe-kafe atau tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Garbi akan membicangkan dan menawarkan ide dengan mengundang pembicara yang kompeten untuk membahas suatu tema yang lagi tren di masyarakat.

"Kita diskusi pengajian atau talk show. Banyak di kafe-kafe dengan mengundang pembicara kompeten untuk membincangkan tema yang lagi ngetren," tuturnya.

Mantan Ketua DPW PKS Jatim ini menilai, Indonesia tidak akan mendapatkan perubahan besar kalau hanya berjuang lewat ormas, LSM, atau yayasan.

Pintu satu-satunya yang dapat memberi perubahan besar adalah lewat politik.

Maka sebagian anggota Garbi akan fokus untuk membesarkan ormas agar semakin masif melakukan idenya. Sebagian juga sedang menggodok intesitas baru dengan membawa nilai bahwa masyarakat di Indonesia sudah selesai antara agama dengan negara.

Garbi akan mendeklarasikan partai baru yang ditargetkan berdiri awal 2020 atau sebelum pelaksanaan Pilkada 2020.

Hal ini dilakukan karena nanti ada kader partai yang langsung ditugasi untuk running Pilkada di Indonesia. Mengingat pada tahun 2020 ada 270 kabupaten kota dan provinsi yang ikut pilkada serentak.

Jangan sampai sama saja dengan partai lain. Maka ini yang kita sangat hindari

"Kita syukuri juga karena Indonesia salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Kita sangat leluasa menghidupkan politik yang sehat," paparnya.

Partai baru itu nanti akan membawa konsep Islam Nasionalis Demokrasi dan Kesejahteraan (Indek). Konsep ini untuk mengingatkan bahwa agama dengan negara sebenarnya sudah selesai, sehingga bisa saling menguatkan.

Tinggal negarawan dan politisi di Indonesia untuk memahami tentang hal tersebut.

"Kalau negara dan agama sudah selesai maka yang dikuatkan adalah demokrasi. Jangan sampai indek demokrasi di Indonesia turun," pintanya.

Hammy optimis ide yang ditawarkan oleh Garbi bisa diterima masyarakat.Tantangan serius saat ini adalah menggodok gagasan sampai matang, agar deklarasi partai baru nanti bisa diterima masyarakat.

"Jangan sampai sama saja dengan partai lain. Maka ini yang kita sangat hindari," tegasnya.

Dua Calon Ketua Umum DPP akan diambilkan dari politisi senior PKS seperti Fahri Hamzah atau Mahfudz Siddiq. Mengingat dua nama tersebut sudah menguat di internal Garbi.

Hammy mengaku saat ini anggota Garbi di Jatim mencapai seribu orang yang mayoritas eks kader PKS. Mantan politisi PKS Jatim yang bergabung Garbi dan partai baru adalah mantan Ketua Deputi Pendidikan DPW PKS Jatim yang kini menjadi Ketua Garbi Jatim Ahmad Hasan Bashori, dan Ahmad Subhan yang kini menjadi Ketua Garbi Surabaya.

Selain itu, juga terdapat nama Ja'far Tri Kuswahyono, M Siroj, dan Hammy Wahjunianto. Di mana semuanya merupakan anggota Fraksi PKS DPRD Jatim.

Sementara, Ketua DPW PKS Jatim, Arif Hari Setiawan membantah bahwa ada seribu eks kader PKS di Jatim yang hijrah ke Garbi. PKS pesimis kadernya yang hijrah akan bertambah banyak.

"Saya rasa kok tidak ya. Karena mereka sudah melihat arahnya, apa yang menjadi keinginannya," tegasnya.

Arif mengatakan tidak akan melakukan doktrin ke kader agar tetap loyal ke partai. DPW hanya menyampaikan kesadaran bahwa membangun partai tidak sederhana dan ruhnya adalah perjuangan. Bukan mengejar jabatan. "Itu ruh yang dulu kita tanamkan," pungkasnya.[]

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.