Jakarta - Saham di Eropa diperkirakan akan dibuka lebih tinggi, di tengah optimisme akan Omicon yang merupakan varian baru Covid-19, yang diyakini tidak akan mempengaruhi pemulihan ekonomi global.
Ini merupakan awal yang positif untuk pasar Eropa yang datang di tengah harapan bahwa varian Omicron Covid mungkin tidak akan menyebabkan gangguan ekonomi sebanyak yang ditakuti pada awalnya.
Setelah aksi penjualan saham besar-besaran pada Jumat lalu akibat kekhawatiran atas Omicron, saham Eropa dan AS naik Kembali pada Senin setelah kasus varian baru ini dikabarkan tidak akan memberi dampak yang signifikan pada ekonomi dunia.
- Baca Juga: Harga Minyak Naik, Ekonomi Global Mulai Tumbuh Positif
- Baca Juga: Gubernur BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2021 Capai 5,7 Persen
Setelah Presiden Joe Biden sempat mengatakan penguncian ekonomi sementara sebagai tanggapan pada varian Covid baru, saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku dan tidak ada pembatasan kegiatan ekonomi di bidang apapun.
Menurut dokter asal Afrika Selatan, gejala Covid yang terkait dengan varian omicron telah digambarkan "sangat ringan". Meskipun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan pada hari Senin bahwa varian omicron kemungkinan akan menyebar lebih jauh dan menimbulkan risiko global yang "sangat tinggi".
Sementara di sector Asia, ekonominya dinilai masih stabil dan belum terpengaruh oleh varian baru Covid-19. Data yang dirilis Selasa menunjukkan aktivitas pabrik China secara tak terduga tumbuh pada November, sehingga kondisi ekonomi dinilai stabil.
- Baca Juga: Hadapi Ekonomi Global, Erick: Ajak BUMN & Universias Kerja Sama
- Baca Juga: 5 Arahan Presiden Jokowi Terkait Pemulihan Ekonomi Nasional
Saat ini banyak investor menantikan data ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini, termasuk para pemerhati ekonomi dunia diseluruh negara menantikan laporan pekerjaan di seluruh dunia pada bulan November yang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang solid.
Berdasarakan data yang disurvei oleh Dow Jones Industrial Average, diperkirakan 581.000 pekerjaan telah ditambahkan pada bulan November.
(Fasya Aldiza Mutasyifa)