Efek Corona, Setok Darah PMI Cianjur Kian Menipis

Efek dari pandemi virus corona (Covid-19) setok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mulai menipis, hanya cukup satu hari.
Foto: Kantor Unit Dono Darah (UDD) PMI Cianjur (foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).

Cianjur - Setok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai menipis, hanya cukup untuk kebutuhan satu hari saja. Di masa pandemi virus corona (Covid-19), setok darah menjadi sulit karena minimnya pendonor. 

Untuk mencapai kebutuhan, PMI Kabupaten Cianjur harus 'jemput bola' agar kebutuhan darah bagi masyarakat tetap terpenuhi.

“Sekarang hanya cukup untuk satu hari, karena kebutuhan per hari 50-60 labu (kantung darah), untuk yang donor datang ke PMI hampir 90 persen menurun,“ kata Humas UDD PMI Kabupaten Cianjur Reni Sutinah di Kantor PMI Cianjur, Senin, 13 April 2020.

Jika dari zona merah kita tolak, karena kita juga khawatir.

Baca juga: PMI Kecamatan Periuk Jemput Bola Penuhi Stok Darah

Reni menuturkan, upaya PMI untuk memenuhi kebutuhan menyetok darah dilakukan tak seperti biasanya, mengingat untuk satu bulan kebutuhan darah mencapai 1.800 labu. 

“Sementara untuk satu bulan kita bisa mencukupi 1.500 labu. Tadi saja kita jemput bola ke polisi resor dan mendapatkan 45 labu,” ujarnya.

Reni mengatakan dalam situasi pendemi corona saat ini PMI harus lebih ketat memilih pendonor. Sebab, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang agar bisa mendonorkan darahnya sesuai dengan arahan protokol kesehatan

“Untuk donor tidak sembarangan kan, karena orang yang donor harus sehat, apalagi saat pandemi ini, biasanya para pendonor yang datang akan ditanya apakah ada riwayat perjalanan dari luar kota. Jika dari zona merah kita tolak, karena kita juga khawatir,” ucapnya.

Reni mengungkapkan, beberapa waktu belakangan ini PMI Cianjur masih mengandalkan tenaga relawan dan pendonor dari keluarga. 

Baca juga: Sangat Ironis Jika Stok Darah di PMI Sampai Langka

Jika pasien urgensi membutuhkan darah, kata dia, maka disarankan dari keluarganya saja yang mendonorkan darah, dikarenakan setok amat minim. 

“Kita lebih sarankan keluarga pasien, nanti di-screening. Kalau cocok langsung ditransfusikan,” tuturnya.

Reni melanjutkan, upaya jemput bola yang dilakukan pihaknya dirasa sangat efektif untuk mencukupi kebutuhan darah di Cianjur. Apabila menunggu kedatangan pendonor menurtunya akan jauh lebih sulit. Masyarakat yang hendak mendonorkan darahnya juga khawatir, karena terdapat imbauan physical distancing, dengan anjuran melakukan segala aktivitas dari rumah saja. 

Menurut Reni upaya jemput bola PMI Cianjur tetap dengan menjalankan protokol kesehatan. “Jadi tetap harus jaga jarak,“ kata dia dengan nada tegas.

Untuk itu dia meminta kepada masyarakat dan relawan agar tetap melakukan donor darah, dan tidak perlu khawatir, karena di PMI Cianjur akan selalu menerapkan protokol kesehatan, mengingat kebutuhan juga tinggi. 

“Jadi tidak usah takut, yang penting memenuhi prosedur, karena pemeriksaan ketat tetap kita laksanakan,” kata Reni. []

Berita terkait
Hasil Tes Covid-19 Anggota HIPMI Cianjur Negatif
Dinkes Cianjur lakukan rapid test Covid-19 pada 23 warga Cianjur termasuk jajaran HIPMI Cianjur dengan hasil negatif
Empat Pengurus HIPMI Cianjur Mulai Tes Covid-19
Dinkes Kab Cianjur mulai melakukan pemeriksaan terhadap ketua dan jajaran pengurus HIPMI Cianjur untuk jalani tes Covid-19
4 Pengurus HIPMI Cianjur Isolasi Mandiri di Rumah
Ketua HIPMI Cianjur, Helmi Suana Permanahadi, sebut 4 anggota HIPMI Cianjur menjalankan isolasi mandiri setelah mengikuti Musda HIPMI di Karawang
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022