Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) akan memulangkan warga Sumatera Utara yang tinggal di Wamena, Papua, menyusul gejolak yang terjadi di sana belakangan ini.
Sebanyak 34 orang warga akan tiba Rabu 9 Oktober 2019 sore ini di Medan.
Demikian dikatakan Gubernur Edy Rahmayadi saat membuka acara Hari Pangan Sedunia, di Lapangan Merdeka, Medan, Rabu 9 Oktober 2019.
Edy menjelaskan, ada sebanyak 651 warga Sumatera Utara tinggal di Wamena. Mereka semua diungsikan di enam pos yang berlokasi di Sentani dan Jayapura.
Mereka akan tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Belawan
"Yang sudah pulang 14 dan yang sampai sore ini ada 34 orang, yang besok berangkat naik kapal ada 264 orang. Mereka akan tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Belawan, diperkirakan perjalanan akan memakan waktu 11 hari," kata Edy.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, sudah 10 hari tim yang diturunkan Pemprov berada di Wamena untuk mendata dan mengungsikan warga Sumatera Utara.
Namun, upaya memulangkan warga dari Wamena ke daerah asalnya, bukan tanpa kendala.
Edy mengatakan, ada 133 orang yang tidak mau pulang dengan alasan harta benda mereka masih ada di Wamena.
Rencananya, warga yang tidak mau pulang itu akan dikembalikan dari pos pengungsian ke tempat tinggalnya di Wamena.
Alasan lain, ada juga pengungsi yang tak mau naik kapal. Mereka mau naik pesawat. Padahal, diperkirakan biaya pemulangan per orang bisa mencapai Rp 5 juta per orang. Apabila naik pesawat tentu biaya akan lebih tinggi.
Kata Edy, warga Sumatera Utara yang dipulangkan dari Wamena itu berasal dari sejumlah kota dan kabupaten. Untuk itu, dihimbau kepada setiap kepala daerah memantau warganya.
Untuk warga yang berasal Medan, sementara akan diungsikan di Dinas Pertanian Medan. []