China Mengubah Praktik Pinjaman di Amerika Latin

Pinjaman ini seringkali disertai persyaratan yang menjamin akses Beijing pada sumber daya alam negara-negara tersebut
Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza, memakai sarung tangan pelindung seraya memegang bendera China dan Venezuela ketika bantuan pasokan medis untuk negaranya dari China tiba di Bandara Internasional Simon Bolivar di La Guaira, Venezuela, pada 30 Maret 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Jakarta - Pinjaman jutaan dolar AS yang diberikan China kepada pemerintah negara-negara Amerika Latin kini terhenti. Tidak ada pinjaman baru yang diberikan oleh pemerintah China ke negara-negara di kawasan tersebut selama dua tahun terakhir. Namun, menurut para ahli, China kini justru memprioritaskan pinjaman komersial untuk proyek-proyek perusahaannya di wilayah tersebut.

Sejak 2005, kebijakan bank-bank China adalah memberikan pinjaman pada negara-negara di Amerika Latin dan Karibia, dengan tiga negara penerima teratas adalah Brasil, Ekuador, dan Venezuela.

Pinjaman ini seringkali disertai persyaratan yang menjamin akses Beijing pada sumber daya alam negara-negara tersebut. Kawasan tersebut meminjam 138 miliar dolar AS dari China Development Bank dan Export-Import Bank (Exim) China, yang didistribusikan dalam 117 pinjaman di seluruh kawasan itu.

Tren tersebut meningkat selama krisis keuangan global pada tahun 2008, di mana pilihan-pilihan pendanaan untuk pasar negara berkembang berkurang. Negara-negara, seperti Argentina, Ekuador, dan Venezuela yang hutangnya pada lembaga-lembaga Barat telah menumpuk lalu beralih ke Beijing.

Pinjaman China kepada pemerintah Amerika Latin dan Karibia mencapai puncaknya sebesar 34,5 miliar dolar AS pada tahun 2010; Namun, pendanaan itu disertai sejumlah persyaratan.

Menurut buku Stephen Kaplan, Globalizing Patient Capital: The Political Economy of Chinese Finance in the America, persyaratan itu termasuk mewajibkan negara peminjam membayar kembali sebagian dari pinjamannya dengan minyak; membeli produk China seperti mesin; atau memberi perusahaan China akses ke industri termasuk industri telekomunikasi dan energi.

Belakangan ini, menurut laporan Inter-American Dialogue dan Boston University Global Development Center yang terbit pada Maret lalu, bank-bank China berfokus pada pembiayaan perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di wilayah tersebut.

Dua dekade yang lalu, perusahaan-perusahaan China "tidak memiliki koneksi sama sekali ke wilayah Amerika Latin. Mereka tidak mengetahui seorangpun. Mereka tidak mengerti lingkungan pekerjaan di sana (atau) lingkup investasi yang tersedia," kata Margaret Myers, salah satu penulis dari laporan tersebut. Myers juga merupakan direktur dari program Asia dan Amerika Latin di lembaga kajian Inter-American Dialogue di Washington. (my/lt/rs)/voaindonesia.com. []

Menghitung-hitung Pinjaman China ke Sub-Sahara Afrika

Proyek Kerja Sama China di Indonesia

Pinjaman Gelap China Bebani Pemulihan Ekonomi Negara Miskin

China Salurkan Utang dan Hibah Kepada 165 Negara

Berita terkait
Pinjaman Gelap China Bebani Pemulihan Ekonomi Negara Miskin
Kucuran kredit rahasia dari China pengaruhi kebijakan luar negeri negara miskin. Ini merupakan kesimpulan studi sebuah lembaga Jerman
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.