Jakarta - Nama Edhy Prabowo mencuat sebagai salah satu calon menteri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Tidak tanggung-tanggung, orang yang mengusulkan Edhy sebagai calon menteri tersebut adalah Prabowo Subianto.
Berikut ini Tagar menghadirkan profil Edhy Prabowo.
Latar Belakang
Edhy Prabowo lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan pada 24 Desember 1972. Awalnya, Edhy dikenal sebagai atlet dalam cabang olahraga pencak silat. Namanya sering bertengger sebagai peraih medali dalam beberapa gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) dan ajang pencak silat mancanegara.
Selain itu, dia juga sempat menjadi anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang, Jawa Tengah pada 1991. Namun, karier militernya terhenti ketika dia dikeluarkan dari kesatuan pada 1993.
Perkenalan dengan Prabowo Subianto
Setelah tidak lagi menjadi anggota AKABRI, Edhy kemudian merantau ke Jakarta. Awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto terjadi sekitar tahun 1993 oleh seseorang yang disapa Pak Yul.
Saat itu, Prabowo masih berpangkat Letnan Kolonel dan menjabat Komandan Grup 3, salah satu komando kontra-insurjensi dalam kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pertemuan tersebut terjadi di sebuah pesta di Bilangan Ancol, Jakarta.
Setelah bertemu, Prabowo kemudian menerima Edhy, dan keduanya menjalin hubungan yang akrab. Prabowo kemudian menyekolahkan Edhy dengan berkuliah di Universitas Moestopo pada jurusan Ilmu Manajemen. Setelah lulus pada 1997, Edhy kemudian dipercaya Prabowo untuk mendampinginya ketika berdomisili di Yordania dan Jerman. Edhy juga dipercaya Prabowo untuk membantunya merintis usaha di dua negara tersebut.
Kembali ke Indonesia
Edhy kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan tingginya dengan mengambil jurusan bisnis pada 2004 di Swiss German University, Serpong, Banten.
Selain studi, Edhy mulai membuka jaringan dengan aktif berorganisasi di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada 2005 sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan.
Selain itu, dia juga membuka bisnis PT Garuda Security Nusantara dan menjabat sebagai Presiden Direktur pada 2007. Selain itu, Edhy menjabat sebagai komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta. Perusahaan kertas yang didirikan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Edhy juga aktif dalam beberapa organisasi, yaitu di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia dan Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Karier Politik
Edhy mulai aktif ke politik dengan masuk Partai Gerindra setelah Prabowo Subianto mendirikan partai berlogo kepala burung garuda tersebut pada 6 Februari 2008.
Dia kemudian maju sebagai caleg dalam Pemilu 2009 dapil dua Sumatera Selatan. Dia kemudian menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan duduk di Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi dan BUMN.
Dia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional sejak 2012 hingga saat ini.
Dalam Pemilu 2014, Edhy kembali maju sebagai anggota DPR. Berbeda dengan sebelumnya, pada periode 2014-2019, dia masuk dalam Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR pada periode tersebut.
Kehidupan Pribadi
Anak angkat Prabowo tersebut menikah dengan Iis Rosita Dewi. Diketahui, keduanya memiliki tiga orang anak.