DVI Sumut: Fokus Identifikasi Gigi dan DNA Korban

Tim DVI melakukan lima tahapan terhadap seluruh jenazah korban kebakaran di Langkat.
Keluarga korban kebakaran pabrik mancis ketika memberikan data dan sampel DNA di Posko Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Sumatera Utara dan Rumah Sakit Bhayangkara Medan melakukan lima tahapan terhadap seluruh jenazah korban kebakaran pabrik perakitan mancis di Desa Sambirejo, Kabupaten Langkat Jumat 21 Juni 2019 siang.

Tahapan pertama melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), ke dua pos mortem dengan melakukan pemeriksaan di luar jenazah, melibatkan dokter forensik.

Lalu tahapan ke tiga yaitu ante mortem data korban selama hidup yang diterima dari pihak keluarga, ke empat rekonsiliasi antara fase ke tiga dan ke empat, terakhir melakukan pemeriksaan gigi, sidik jari maupun DNA.

"Melihat kondisi jenazah sudah hitam dengan luka bakar, kemungkinan petugas agak sulit menemukan sidik jari. Jadi kami fokus gigi dan DNA," ungkap Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Pol dr Harianja di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan Jumat 21 Juni 2019 sekira pukul 23:00 WIB.

Dikatakan, sesuai prosedur DVI internasional hasil otopsi bisa diketahui minimal satu minggu.

"Kita pihak kepolisian maupun rumah sakit berharap agar pihak keluarga tetap sabar menunggu hasil otopsi. Nantinya hasil akan disampaikan kepada keluarga korban," urainya.

Dia meminta keluarga korban kebakaran untuk bersabar, karena pihak kepolisian dari Biddokkes Polda Sumut atau Rumah Sakit Bhayangkara Medan masih terus melakukan otopsi.

"Sampai saat ini, sudah 29 korban dari total 30 yang sudah datang pihak keluarganya. Keluarga korban sudah memberikan informasi faktual kepada tim medis yang melakukan identifikasi di Posko Ante Mortem," kata Harianja.

Pihaknya masih menunggu satu keluarga korban lagi untuk memberikan data atau informasi jenazah.

Kebakaran pabrik mancis terjadi Jumat 21 Juni 2019 sekitar pukul 12.00 WIB. Sebanyak 30 korban meninggal dunia, lima diantaranya anak-anak. []

Berita sebelumnya:


Berita terkait