Dugaan Korupsi Menag, Pengamat: Lukman Sebaiknya Mundur

Berpotensi menurunkan kredibilitas serta legitimasi capres petahana.
Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin (Foto: Nuranisa)

Jakarta, (Tagar 20/3/2019) - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin namanya ikut terseret dalam kasus dugaan suap jual-beli jabatan yang melibatkan Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy. Di ruang kerja Lukman, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang senilai Rp 180 juta dan USD 30.000. 

Lembaga antirasuah memastikan uang yang ditemukan di laci meja kerja menag, berkaitan dengan perkara yang saat ini tengah ditangani oleh KPK.

Menurut pengamat politik LIPI Wasisto Raharjo Jati, bila Menag Lukman terbukti tersangkut dengan kasus yang menjerat Rommy, hal itu dapat berpotensi menurunkan kredibilitas serta legitimasi capres petahana. Sebab, jabatan Lukman amat lah strategis di pemerintahan, sehingga dapat menimbulkan keraguan publik terhadap keberlanjutan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya pikir kalau semisal Menteri Lukman terkena OTT KPK, tentu itu bisa berpotensi menurunkan kredibilitas dan legitimasi pemerintahan Jokowi. Karena itu terkait jabatannya sebagai Menteri Agama yang otomatis akan menimbulkan sikap skeptis publik terhadap Jokowi," kata Wasisto dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar News, Rabu (20/3).

"Kalau kasus mantan menteri Jokowi lainnya seperti Idrus Marham, itu diapresiasi publik karena langsung mengundurkan diri ketika sudah ada sinyalemen bahwa akan menjadi tersangka," tandasnya.

Dalam hal ini, kata dia, sebaiknya internal partai berlogo Kabah perlu bersikap preventif agar tidak berdampak sistemik pada koalisi.

Posisi Menteri Agama, kata Wasisto, saat ini sangat krusial karena tidak hanya menyangkut pemerintah semata, tetapi turut menyeret nama Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga, isu korupsi Lukman terbilang seksi menjadi sasaran empuk kritik kubu oposan.

"Hal itu bisa digoreng isunya oleh kubu oposisi (bila Menag jadi tersangka), Pemerintah dan NU menjadi bulan-bulanan kritik. Selama ini Kemenag identik dengan partai muslim moderat dan NU," ujarnya.

Maka itu, kata Wasisto, lebih baik Lukman Hakim segera klarifikasi ke publik atau mundur secara terhormat dari jabatannya saat ini.

"Saya pikir Menteri Lukman perlu klarifikasi posisinya pada publik atau terhormat mundur dari posisi Menag karena ini sebenarnya tinggal menunggu gong saja dari KPK. Ketika ada temuan uang entah itu bener suap atau tidak, persepsi publik sudah terlanjur negatif," pungkasnya.

Baca juga: Terkait Kemungkinan Diperiksa KPK, Ini Tanggapan Lukman Hakim


Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.