Dua Turis Kapal Pesiar di Jepang Tewas Kena Corona

Kapal pesiar Diamond Princess dikarantina pemerintah Jepang selama dua minggu karena diduga banyak yang terkena virus corona.
Kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina selama dua minggu bersandar Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo. Dua penumpang dikabarkan tewas kena virus corona. (Foto: Reuters|Issei Kato).

Yokohama - Dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang terinfeksi virus corona baru (COVID-19) dikabarkan meninggal dunia. Kapal pesiar itu dikarantina pemerintah Jepang karena diduga banyak yang terkena virus. Laporan media Jepang menyebutkan, setelah dua minggu dikarantina, para penumpang diperbolehkan turun.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia yang mengutip AFP, Kamis, 20 Februari 2020, ketika para penumpang lain turun, dua penumpang itu dikabarkan meninggal. Seorang pria dan wanita berusia sekitar 80 tahun yang telah terinfeksi, meninggal, kata penyiar televisi NHK mengutip sumber-sumber pemerintah. Sebenarnya kedua orang ini akan dievakuasi pada tanggal 11 dan 12 Februari sebelum dirawat di rumah sakit. Kantor berita Kyodo melaporkan, ada 29 penumpang lainnya dalam kondisi serius. Namun Kementerian Kesehatan belum bisa dikonfirmasi.

Seperti diberitakan dari dw.com yang mengutip Reuters, Kamis, 20 Februari 2020, kapal pesiar Diamond Princess dikarantina sejak 3 Februari setelah diditeksi ada banyak penumpang yang terinfeksi virus corona. Kapal ini membawa 3.700 turis.Sebanyak 443 penumpang diperbolehkan turun pada Rabu setelah pemeriksaan terbukti negatif dan tidak menunjukkan gejala selama proses karantina.

Sementara 500 penumpang meninggalkan kapal pada Kamis. Proses evakuasi secara lengkap diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua hari. Mereka nantinya akan dikarantina lagi setelah pulang ke negara masing-masing. Lebih dari 620 orang terinfeksi saat berada di kapal. Penyebaran virus ini sangat cepat, dan jumlah kasus yang terinefksi terbilang banyak, separuh dari kasus yang terjadi di luar China.

Virus Corona di ChinaWanita memakai masker pelindung berjalan santai di Shanghai, Senin, 17 Februari 2020. Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai lebih dari 2.000 orang. (Foto: AFP|Noel Celis|Channel News Asia).

Kasus penyebaran virus corona di Jepang memicu kecaman banyak pihak. Kasus ini merebak hanya beberapa bulan sebelum Tokyo dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas.

Menteri Kesehatan Katsunobu Kato di depan anggota parlemen mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menekan penyebaran virus corona. Menurutnya, para pejabat menanggapi saran para hal dan selalu memberikan informasi perkembangan setiap hari.

Untuk meyakinkan masyarakat dan menunjukkan keseriusan pemerintah, Kementerian Kesehatan mengeluarkan pernyataan agar semua penumpang kapal pesiar Diamond Princess tidak boleh mendarat sejak 5 Februari. Proses karantina itu berlangsung selama dua minggu.

Virus corona telah merenggut lebih dari 2.000 jiwa di Tiongkok dan menyebarkan kepanikan di seluruh dunia. Ratusan kasus terinfeksi virus terjadi di dua belas negara, termasuk Iran. Negeri para mullah ini melaporkan dua kasus orang yang meninggal kena virus corona. Ini merupakan kasus kematian pertama di Timur Tengah.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Laporan WHO Tentang Kasus Global Virus Corona Baru
Laporan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyebutkan risiko penyebarna virus corona di China sangat tinggi, regional tinggi dan global juga tinggi
Menkes Prancis Sebut Virus Corona Jadi Wabah
Ada "risiko yang masuk akal" bahwa berjangkitnya virus corona dapat berubah menjadi wabah yang menyebar ke seluruh dunia
WHO: Lebih dari 80 Persen Pasien Virus Corona Sembuh
WHO menyebutkan, virus corona atau COVID-19 hanya menyebabkan penyakit ringan bagi 80 persen pasien yang terinfeksi dan bisa sembuh.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.