Dua Sosok Berpeluang Ganti Panglima Hadi Tjahjanto

Pengamat militer mengatakan sosok Pengganti Panglima TNI Hadi Tjahjanto, yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Yudo Margono.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2020 di Kemhan RI, Jakarta, 23 Januari 2020). (Foto: Antara/Puspen TNI)

Pematangsiantar - Panglima TNI Hadi Tjahjanto, sudah dipastikan akan pensiun pada tahun 2021. Belakangan santer terdengar dua nama yang akan menjadi penggantinya sebagai orang nomor 1 di institusi militer.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan sosok tersebut yakni, Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL Yudo Margono.

Baca juga: Rapim TNI-Polri, Hadi Tjahjanto Nyanyi Scorpions

Sangat kecil kemungkinan jabatan itu diduduki oleh TNI AU secara berturut-turut. Maka peluangnya lebih kuat pada KSAD dan KSAL

Kepada Tagar, Sabtu, 6 Juni 2020, dikatakan Fahmi, peluang Andika akan sangat kecil jika pergantian dilakukan pada tahun 2021. Pasalnya, masa jabatan itu akan terlalu singkat mengingat Andika akan pensiun pada 2022.

"Bukan tidak ada, tapi makin kecil karena pada Desember 2022, beliau pensiun. Artinya kira-kira ya akan menjabat sekitar setahunan. Masa jabatan yang terlalu singkat atau terlalu panjang di puncak, akan berdampak kurang bagus untuk organisasi," katanya.

Dia menjelaskan, mengemban posisi panglima sebenarnya spekulatif. Namun, terkait peluang Andika sudah dipastikan ada meskipun sangat kecil.

Baca juga: Jejak Karier Andika Perkasa, Melesat Bak Meteor Sejak Pangkat Kolonel

"Tapi soal kemungkinan diangkat sebagai panglima jelas ada. Peluang bagi KSAD Andika untuk menjabat Panglima akan makin kecil jika pergantian dilakukan tahun depan, apalagi jika menunggu Panglima Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun, pada November 2021," ujarnya.

KSAD Jenderal Andika PerkasaKepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan pengarahan kepada seluruh pangdam dan danrem di jajarannya. (Foto: Instagram/tni_angkatan_darat)

Namun, pergantian itu tidak akan semulus yang diharapkan. Pasalnya, Yudo juga diyakini memiliki kans yang cukup bagus.

"Ya kalau pergantian dilakukan dalam waktu dekat, maka KSAD yang berpeluang paling besar. Kalau tahun depan, walaupun peluang KSAD tidak tertutup, tapi peluang KSAL juga besar," katanya.

Selanjutnya, Fahmi mengaku belakangan isu adanya upaya mempercepat pergantian Panglima memang terdengar cukup santer.

"Di sisi lain, konten-konten media sosial yang mengangkat aktivitas KSAD dan Ketua Persit di tengah wabah Covid-19 ini juga cukup marak. Kesannya ada korelasi antara kedua hal ini," kata dia.

Mengingat yang terjadi sebelumnya dimana Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri harus diganti karena Presiden Joko Widodo menginginkan sosok itu masuk dalam kabinet.

Kendati masa aktif Tito di kepolisian masih cukup panjang. Namun, dia tidak yakin pergantian panglima TNI nanti akan berujung pada posisi Hadi di Kabinet Indonesia Maju.

Dia memprediksi kans Hadi masuk ke lingkup internal kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai sangat kecil.

"Pergantian sebelum masa pensiun bukan tanpa preseden. Di awal periode kedua Presiden Jokowi, Kapolri Tito Karnavian diganti. Dan saya sendiri kurang yakin Pak Hadi Tjahjanto akan mendapat posisi strategis di kabinet jika diganti," ujarnya.

Dia menegaskan, jika pergantian dilakukan dalam waktu dekat akan memperburuk keadaan institusi TNI.

"Kalau pergantian dilakukan dalam waktu dekat, maka menurut saya itu akan buruk," ucapnya.



Fahmi menekankan, secara ketentuan calon panglima TNI berasal dari para kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Sementara, Panglima Hadi Tjahjanto berasal dari TNI AU.

"Sangat kecil kemungkinan jabatan itu diduduki oleh TNI AU secara berturut-turut. Maka peluangnya lebih kuat pada KSAD dan KSAL," kata dia.

TNI NatunaPanglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono (kanan) didampingi Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan (kedua kanan), Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Himawan (kedua kanan) dan Komandan KRI Teuku Umar-385 Letkol Laut (P) Bagus Cahya Utama (kiri) menjawab pertanyaan wartawan tentang kondisi Laut Natuna di Lanud Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 12 Januari 2020. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Kedekatan Andika dengan Jokowi disinyalir memiliki kemungkinan bahwa posisi Panglima akan diberikan kepada Andika. Yang menjadi persoalan saat ini adalah dimana masa jabatannya akan lebih singkat.

"Secara politis maupun personal, relasi Presiden-Andika jelas sangat kuat. Nah itu membuat peluangnya jadi lebih kuat. Tapi peluang itu jelas dibatasi oleh waktu," katanya.

Yudo Margono yang sebelumnya menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, memiliki pamor yang tak kalah bagus dari Andika.

"Sementara itu, KSAL Yudo Margono juga cukup populer ketika menjabat Pangkogabwilhan dan terlibat dalam penanganan Covid. Hal itu tentu menjadi catatan tersendiri. Apalagi masa aktif beliau juga masih lebih panjang," ujar Fahmi.

Di akhir dia beranggapan pergantian panglima akan sangat sulit.

"Cerita akan berbeda, jika justru ada pergantian KSAD sebelum pergantian Panglima. KSAD yang baru nantinya, bisa punya peluang lebih kuat dibanding KSAL. Tapi apakah mungkin akan terjadi pergantian KSAD dalam waktu dekat? Tampaknya itu bakal lebih sulit daripada pergantian Panglima," ucap Fahmi. []

Berita terkait
Andika Perkasa dan Karier Cemerlangnya
Jenderal Andika Perkasa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) membersihkan bibit radikalisme dalam tubuh TNI. Siapa Andika Perkasa? Ini profilnya.
Profil Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI AL
Laksamana Yudo Margono menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu, 20 Mei 2020. Ini profilnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Raih Gelar Doktor
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Manajemen SDM dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.