Dua Siswi SMP di Makassar Adu Jotos

Dua pelajar perempuan yang diduga dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Makassar terlibat perkelahian
Dua siswi Sekolah Menengah Pertama(SMP) di Makassar berkelahi. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Dua pelajar perempuan yang diduga dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Makassar terlibat perkelahian. Aksi adu jotos ini sempat direkam dan video berdurasi 29 detik menjadi viral di sosial media.

Dalam video yang beredar, kedua pelajar SMP ini nampak terlihat mengenakan seragam olahraga SMP Negeri 11 Makassar. Mereka ini saling adu jotos hingga saling menjambak rambut dilantai di salah satu ruangan.

Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Makassar, Muhammad Nawir mengatakan perkelahian dua pelajar perempuan ini hanya karena persoalan sepeleh. Mereka ini merupakan pelajar kelas dua dan kelas tiga.

"Pemicu kejadian ini adanya kata-kata kotor. Mulanya, anak kelas 3 disenggol dengan adik kelasnya (kls 2). Sehingga anak kelas 3 langsung mengata-ngatai adik kelasnya itu, sehingga adik kelasnya tidak terima dan melawan sehingga berkelahi," kata Nawir saat dikonfirmasi Tagar, Rabu 14 Agustus 2019.

Dia menceritakan peristiwa perkelahian itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Mereka waktu itu sedang melakukan porseni dalam menyambut HUT RI ke 74. Pada saat kegiatan itu, ada sejumlah pelajar mungkin berkeliaran di luar sekolah hingga pada akhirnya mereka berkelahi.

"Jumlah siswa yang terlibat itu ada delapan orang, cuma dua orang berkelahi dan yang lain itu merekam dan melihat-lihat temannya," tambahnya. []

Akibat dari aksi perkelahian itu, lanjut Nawir, pihak sekolah langsung melakukan tindakan dengan rapat bersama dewan guru. Dan hasil dari rapat itu, semua siswa yang terlibat diberikan sanksi dengan dikembalikan sementara kepada kedua orang tuanya atau di skorsing selama tiga hari.

"Langkah dari sekolah ini, kita sudah adakan rapat bersama dewan guru dan dari hasil rapat itu semua, delapan orang yang terlibat, kita kembalikan dulu kepada kedua orang tuanya, yakni skorsing tiga hari untuk awal. Kita lihat dulu perkembangannya. Jadi orang tuanya di minta melaporkan setiap hari perkembangan anaknya ke sekolah," tegasnya.

Meski ada unsur pidana dalam peristiwa ini, pihak sekolah masih mengedepankan atau menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan dengan memamanggil kedua orang tua yang terlibat. Selanjutnya, pihak sekolah langsung memidiasi agar kedua belah pihak berdamai.

"Tidak ada laporan polisi. Tapi kita sudah panggil semua orang tuanya agar ditempuh jalur damai dan masing-masing orang tua sepakat untuk berdamai," pungkasnya.

Sementara, aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar juga langsung bergerak adanya video perkelahian pelajar SMP di Makassar yang mulai beredar di sosial media (Sosmed) di Kota Makassar. Menurutnya, pihaknya telah meminta unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk berkoordinasi dengan pihak Sekolah SMP Negeri 11 Makassar.

"Belum ada laporan, tapi unit PPA gua suruh koordinasi dengan pihak sekolah," singkatnya. []

Berita terkait
IRT di Makassar Tewas, Diduga Dianiaya Mantan Suami
Ibu rumah tangga berumur 35 tahun meregang nyawa diduga korban kekerasan dalam rumah tangga di Makassar.
Pria Tak Waras di Makassar, Ditemukan Tewas di Sungai
Mayat ini ditemukan pertama kali oleh nelayan, mengenakan celana jeans panjang dan tidak mengantongi tanda pengenal atau identitas apapun.
Pencuri Motor di Masjid Ditembak Polisi di Makassar
Pelaku pencurian sepeda motor di Kota Makassar diringkus Resmob Polsek Panakkukang.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.