Parepare - Dua orang kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait dugaan Covid-19 atau virus Corona, kini ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Parepare Sulsel. Mereka merupakan pasien rujukan dari daerah setempat, termasuk di Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar).
Untuk saat ini, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 ada dua orang. Mereka pasien rujukan.
Direktur utama RSUD Andi Makkasau, dr. Reny Anggraini Sari mengatakan, pihaknya tengah menangani sejumlah pasien dicurigai terpapar virus Covid-19 atau corona. Sampai saat ini, ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus yang mematikan ini.
"Untuk saat ini, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 ada dua orang. Mereka pasien rujukan," kata dr. Reny kepada Tagar, Selasa 17 Maret 2020.
Selain pasien masuk dalam kategori PDP, RSUD A. Makkasau Parepare juga mengaku telah menangani lima pasien, Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 atau Virus Corona. Dan dua diantaranya, telah dinyatakan negatif atau bebas dari virus asal Negeri Tirai Bambu itu.
"ODP ada 5 orang, dan dua orang diantaranya sudah dipulangkan karena negatif," jelasnya.
Pasien dalam kategori PDP, sementara dalam penanganan medis diruangan khusus, yang terstandarisasi untuk penanganan kasus-kasus penyakit infeksi menular termasuk virus Corona. Mereka ini telah dilakukan pemeriksaan intensif, dan RSUD Parepare juga sementara tengah menunggu hasil pemeriksaan itu.
Jika nantinya, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien ini sempat ada kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus corona, maka Tim Medis akan melakukan penanganan yang lebih intensif lagi.
"Pasien PDP, dimasukkan kedalam ruangan khusus dan dijaga oleh tim kesehatan yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD)," tuturnya.
Sebelumnya, salah seorang pasien dari RSUD Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar), dirujuk ke RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), karena dicurigai terpapar Virus Covid-19, Selasa 17 Maret 2020, siang.
Setibanya di RSUD Andi Makkasau, pasien ini langsung dilakukan foto rontgen dan pemeriksaan laboratorium, dan dilanjutkan pengambilan swab (hapusan tenggorok) untuk dikirim ke Balitbangkes, Kota Jakarta. []