Maros - Pelayanan persalinan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Turikale, Maros, Sulawesi Selatan terhenti sementara waktu setelah dua bidan yang sudah mengikuti rapid test dinyatakan reaktif virus Corona
"Pihak Puskesmas Turikale sementara melakukan sterilisasi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi apa-apa," kata Jubir Satgas Covid-19 Maros, dr Syarifuddin, Rabu, 1 Juli 2020.
Penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif pencegahan covid-19 di Puskesmas.
Syarifuddin menyebut, dalam rapid test yang dilakukan, tidak hanya dua bidan yang reaktif, tapi juga ada seorang kepala ruangan dinyatakan reaktif Corona saat rapid test. Ia menyebut total ada sembilan orang yang sementara ini diisolasi mandiri karena ada dua orang yang reaktif dan sisanya itu memang lagi sakit biasa.
"Penutupan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif pencegahan covid-19 di Puskesmas. Warga yang ingin melahirkan di wilayah itu, petugas puskesmas mengalihkan mereka langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang atau ke Puskesmas terdekat lainnya," ujarnya.
Syarifuddin menambahkan, selain pelayanan persalinan ditutup sementara, pelayanan lain di Puskesmas ini masih tetap berjalan normal di poli umum hingga gigi. Semua bidan kelurahan juga masih bertugas di lapangan untuk melayani warga yang sedang hamil.
"Rencananya, dua orang bidan yang reaktif itu akan dilakukan tes swab untuk memastikan mereka terpapar atau tidak. Jika memang mereka tidak terpapar, pelayanan persalinan bisa lebih awal dibuka secara normal," jelasnya.
Sejak pemberlakuan new normal, angka pasien positif di Maros terus bertambah. Jumlahnya mencapai angka 203 orang. Sebanyak 99 orang di antaranya masih dalam perawatan termasuk isolasi mandiri dan 98 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh. Sementara itu, ada enam orang pasien positif meninggal dunia. []