Bandung - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat berharap revitalisasi Alun-alun Sumedang yang beberapa waktu lalu telah diresmikan dan sudah terbuka untuk umum, dapat meningkatkan indeks kebahagian warga Sumedang, dan meningkatkan jumlah wisatawan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Ineu Purwadewi Sundari, dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Rabu, 18 Maret 2020.
“Alhamdulilah, salah satu program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, revitalisasi Alun-alun Sumedang yang sudah disepakati bersama DPRD Jawa Barat telah diresmikan. Program ini merupakan wujud kasih sayang Pemerintah Daerah dan DPRD Jawa Barat untuk masyarakat Sumedang,” tutur Ineu.
Ineu berpesan kepada seluruh masyarakat Sumedang termasuk wisatawan yang datang berkunjung ke Alun-Alun Sumedang, untuk menjaga kebersihan dan lingkungan di Alun-Alun Sumedang. Agar Alun-alun Sumedang yang menelan anggaran sampai Rp 16 miliar tetap terjaga kebersihan dan kelestariannya.
Ini merupakan wujud kasih sayang Pemerintah Daerah dan DPRD Jawa Barat untuk masyarakat Sumedang.
“Alun-alun Sumedang merupakan kebanggaan masyarakat Sumedang, tolong dijaga kebersihannya, lingkungannya, sehingga betul-betul mewujudkan Sumedang Simpatik, Jabar Juara Lahir dan Batin,” tuturnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan revitalisasi Alun-alun Kabupaten Sumedang menjadi bagian dari program revitalisasi alun-alun di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Revitalisasi Alun-alun Kabupaten Sumedang dengan anggaran dari APBD Jawa Barat didesain sendiri oleh Ridwan Kamil.
“Saya berharap dengan wajah baru alun-alun yang berada tepat di depan Masjid Agung Sumedang, bisa meningkatkan kebahagian warga Sumedang. Mugi katampi (mudah-mudahan diterima) karya dan niat baik dari kami,” tutur Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
Kang Emil mengatakan Alun-alun Kabupaten Sumedang berkonsep ruang publik, lengkap dengan berbagai fasilitas. Mulai dari arena bermain anak, ruang interaksi hingga ada salah satu sudut tentang sejarah Sumedang Larang.
“Konsepnya khas dari saya, selalu ada ruang aktif, banyak hijaunya. Ada ruang duduknya, kemudian ada sejarah bupati-bupati Sumedang. Jadi, ada pelajaran sejarah dan ada ruang bermain,” tutur Ridwan Kamil. []
Baca juga:
