Jabar Kembangkan Pendidikan Vokasi dengan Prancis

Pemprov Jabar bersama Prancis berencana akan mengembangkan pendidikan vokasi dengan membentuk Center of Excelence di Jabar
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja saat beraudiensi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 11 Maret 2020). (Foto: Tagar/Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat).

Bandung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama Pemerintah Prancis berencana akan mengembangkan pendidikan vokasi dengan membentuk Center of Excellence yang bertujuan memadukan antara pendidikan dengan industri saat ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, menuturkan rencana ini pengembangan pendidikan vokasi bersama Pemerintah Prancis ini muncul saat beraudiensi dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis di Gedung Sate, Kota Bandung, 11 Maret 2020.

“Dalam audiensi tersebut, dibahas rencana kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Prancis dalam mengembangkan pendidikan vokasi, Center of Excellence Jabar Juara, yang ingin kita kejar adalah kerja sama di bidang vokasi. Di mana dunia pendidikan dan industri harus berpadu sehingga vokasi bisa jadi andalan,” tuturnya, Bandung, 11 Maret 2020.

Menurut Setiawan, revitalisasi lembaga vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing dalam menatap revolusi industri 4.0.

“Terdapat sejumlah aspek yang menjadi atensi Pemda Provinsi Jabar dalam revitalisasi SMK. Mulai dari aspek kelembagaan, kurikulum, dan kerja sama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI). Sehingga lulusan sekolah vokasi bisa mandiri dan berdaya,” katanya.

Selain pengembangan pendidikan vokasi jelas Setiawan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Prancis pun akan menjalin kerja sama di bidang kebudayaan. Rencananya, pada Agustus mendatang, 30 seniman Jawa Barat akan memainkan Gamelan Sari Oneng Parakansalak khas Kabupaten Sumedang dalam perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.

Sumedang salah satu kota di Jawa Barat. Kami sangat mendukung, bahkan kesenian Jawa Barat tidak hanya dari Sumedang. Barangkali ada yang unik lainnya yang bisa ditampilkan di Paris, kami akan mendukung,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dengan Pemerintah Prancis di bidang pendidikan vokasi sudah dijajaki pada 2018. Kemudian, pada 2019, 13 guru berprestasi Jawa Barat dikirim ke Prancis. “Mereka sudah kembali ke sini, tindak lanjutnya mereka harus menjadi model dan menindaklanjuti apa yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan dan skill,” kata Dewi.

Dewi menambahkan, Prancis sudah mengirim 5 orang ahli untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Jawa Barat. Kini, ke-5 delegasi tersebut tengah mengasah kemampuan berbahasa Indonesia.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis, Warsito, memaparkan sejumlah kerja sama Jabar-Prancis. Mulai dari pendidikan vokasi, riset, sampai seni dan budaya. Di Prancis sudah ada empat universitas yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ekonomi, pariwisata, investasi, juga didorong dengan pendekatan seni-budaya sebagai penetrasi terhadap lembaga yang ada di Perancis.

“Saya melihat Jawa Barat proaktif dan konsen terhadap hal ini (vokasi). Satu-satunya provinsi yang saya dampingi betul. Saya melihat semangat Jawa Barat. Saya sampaikan ke para guru, mudah-mudahan ada kuantifikasi yang muncul progres yang berkembang, bertambah,” kata dia.

Diharapkan ada kampus yang menyatukan industri, pendidikan, dan pemerintahan sekaligus. Inilah yang akan dibangun dengan mendirikan 'Center of Excellence Jabar Juara'. []

Berita terkait
Jumlah Kelulusan CPNS Anjlok, DPRD Sebut Kualitas Pendidikan di Jabar Buruk
Padahal dana pendidikan Jabar 2018 Rp 1,9 triliun. Naik dari 2017 sebesar Rp 1,7 triliun.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.