DPR Tanya Urgensi Pemindahan IKN di Tengah Problematika

DPR mempertanyakan urgensi program pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur, mengingat rakyat Indonesia sedang mengalami kesulitan.
Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati. (Foto: Dokumen Anis)

Jakarta - Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati mempertanyakan urgensi program pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, mengingat rakyat Indonesia sedang mengalami kesulitan di tengah persoalan yang ada saat ini, yakni pandemi Covid-19.

Pasalnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa menyinggung salah satu kegiatan strategis Bappenas tahun 2021 mengarah pada program IKN.

Apakah pemindahan ibu kota menjadi hal yang penting di tengah berbagai problematika yang ada?

Hal itu diungkapkan saat Suharso Monoarfa melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI, di Kompleks Parlemen, Selasa, 8 September 2020.

Menanggapi hal tersebut, Anis meminta penjelasan dari Menteri Suharso, karena kegiatan pemindahan IKN sebelumnya dihentikan akibat wabah Covid-19 di Tanah Air.

Kendati sudah pernah dihentikan, Anis menyayangkan program ini kembali dilanjutkan dan masuk dalam kegiatan strategis Bappenas di tahun 2021.

"Padahal diperkirakan tahun 2021 penuh ketidakpastian, karena wabah Covid-19 yang belum kunjung selesai dan bayang-bayang resesi ekonomi global. Apakah pemindahan ibu kota menjadi hal yang penting di tengah berbagai problematika yang ada?" tanya Anis.

Anis menegaskan, pemindahan IKN bukanlah pekerjaan sederhana. Oleh karena itu, dia mengatakan perlu dilakukan kajian dan perencanaan secara matang agar eksekusi yang dilakukan dapat berjalan efektif, efisien, dan tidak mengganggu siklus bisnis perekonomian baik sektoral, regional dan nasional.

Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berpendapat, layak atau tidaknya pemindahan IKN, perlu dilihat dari berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, administrasi, budaya, pertahanan, keamanan, lingkungan, dan aspek lainnya.

"Dalam sebuah analisis pembangunan ibu kota baru yang tidak diikuti dengan pembangunan fasilitas dan berbagai kemudahan yang memadai hanya akan menjadikan pemindahan ibu kota tidak berfungsi optimal. Kajian-kajian apa saja yang telah dilakukan oleh BAPPENAS terkait dengan Pemindahan Ibu Kota," ucapnya.

Tak hanya itu, Anis juga menyoroti strategi Bappenas dalam menghadapi krisis ekonomi dan terjadinya resesi global.

Menurutnya, sebagai lembaga perencana pembangunan negara, Kementerian PPN memiliki tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

"Sebagai perencana pembangunan negara, dengan terjadinya resesi ekonomi global dan wabah Covid-19, Bappenas harus memiliki strategi yang tepat. Apakah diperlukan penyesuaian target dan prioritas pembangunan, mengingat dikhawatirkan terjadi kondisi stagnansi ekonomi paska selesainya wabah Covid-19," ucapnya.

"Bagaimana persiapan Bappenas dalam memitigasi krisis yang akan terjadi? Dan bagaimana strategi Bappenas dalam menyusun RPJMN yang sensitif dengan pelbagai kemungkinan krisis termasuk krisis ekonomi global," kata Anis menambahkan.[]

Berita terkait
Suharso Usul Kombinasi Kebijakan Ekonomi dan Corona
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan kombinasi kebijakan ekonomi dan terkait virus corona.
Suharso: Pindah Ibu Kota Negara Bukan Perkara Sepele
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan memindahkan Ibu Kota Negara bukan perkara sepele apalagi proyek besar.
DPR Minta Kemenhub Tunda Penurunan Status Bandara
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS, Ahmad Syaikhu meminta Kemenhub menunda penurunan status 8 bandara termasuk Bandara Husein Sastranegara.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi