Suharso Usul Kombinasi Kebijakan Ekonomi dan Corona

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan kombinasi kebijakan ekonomi dan terkait virus corona.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 18 November 2019. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan di tengah krisis Covid-19, Indonesia memerlukan unprecedented policies atau kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana kebijakan pemutusan sebaran virus dikombinasikan dengan kebijakan ekonomi. Menurutnya hal itu perlu dilakukan agar semuanya berjalan selaras.

“Kecepatan pemulihan ekonomi tergantung kepada kombinasi kebijakan yang pas antara kebijakan pemutusan sebaran virus (virus containment secara maksimum) dan kebijakan ekonomi (intervensi kebijakan ekonomi yang maksimum),” kata Suharso dalam laman setkab.go.id, Kamis, 7 Mei 2020.

Suharso menjelaskan, dalam outlook target pembangunan yang sudah disusun oleh Bappenas, Menteri PPN menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan meningkat sebesar 5,3 persen.

Baca juga: Jokowi Bandingkan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

“Begitu pula tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang sempat digambarkan menurun pada outlook 2020 maka akan terjadi perubahan di outlook 2021,” ucapnya.

Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, outlook inilah yang kemudian menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021. Ia mengatakan hal itu sudah dibahas dan akan segera dilaksanakan.

“RKP 2021 akan dilaksanakan dengan memberikan penekanan terhadap agenda pembangunan tertentu, yang relevan terhadap situasi yang dihadapi dan intervensi yang akan dilakukan pada tahun 2021,” ujar dia.

Menurut Suharso, RKP ini akan mencakup tujuh prioritas nasional yang merupakan tujuh agenda pembangunan yang tertuang pada RPJMN 2020-2024. 

Baca juga: Jokowi Buka Kemungkinan PKL dapat Stimulus Ekonomi

“Ketujuh prioritas tersebut di antaranya memperkuat ketahanan ekonomi, mengembangkan wilayah, meningkatkan sumber daya manusia, revolusi mental, memperkuat infrastruktur, membangun lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim, serta memperkuat stabilitas polhukhankam dan pelayanan publik,” ucap Menteri PPN.

Kemudian, agar RKP 2021 dapat memberikan manfaat yang konkret untuk masyarakat dan perekonomian negara, Suharso menyebut Proyek Prioritas Strategis (Major Project) dalam RPJMN 2020-2024 akan menjadi fokus dalam rencana dan anggaran RKP.

Menurutnya, terdapat 41 major project untuk pemulihan ekonomi yang dianggarkan sebesar Rp 62,1 triliun dan mayor proyek lainnya sebesar Rp 36,2 triliun.

“Major Project yang menjadi fokus pemulihan ekonomi seperti membangun 10 destinasi pariwisata prioritas, proyek 9 kawasan industri di luar Jawa dan 31 Smelter, Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0, Jaringan pelabuhan utama terpadu, integrasi pelabuhan perikanan dan fish market bertaraf internasional, kemudian penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan,” kata Suharso. []

Berita terkait
Ekonomi Tumbuh 2,97 Persen, BI Klaim Karena Stimulus
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebutkan, stimulus fiskal mampu menopang petumbuhan ekonomi pada kisaran positif.
Triwulan Pertama 2020, Ekonomi Sulbar Tumbuh
Perekonomian Sulawesi Barat (Sulbar) triwulan pertama tahun 2020 mengalami peningkatan.
Ketahanan Ekonomi-Kesehatan Prioritas Saat Covid-19
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia selalu menempatkan keamanan dan keselamatan masyarakat perioritas utama.
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.