Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin meminta pemerintah mengusut penyebab minimnya tenaga kesehatan yang melakukan registrasi untuk penerimaan vaksinasi Covid-19.
Dari jumlha 500 ribu pekerja tenaga kesehatan, hanya 71 ribu yang telah melakukan registrasi.
“Jumlah nakes yang melakukan registrasi program vaksinasi tahap satu yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 15 Januari 2021 hingga kemarin pukul 19.00 WIB, baru 71 ribu nakes yang melakukan registrasi,” ujarnya pada Kamis, 14 Januari 2021.
Angka tersebut baru 14 persen dari jumlah SMS blast yang dikirim ke 500 ribu nakes di 91 kota sejak Selasa.
Baca juga: Dr Andi Khomeini Buat E - Book Menjawab Semua soal Vaksin Covid-19
Ia juga mengatakan bahwa angka tersebut hanya 14 persen dari jumlah pesan singat secara serentak yang dikirim ke 500 ribu nakes di 91 kota.
“Angka tersebut baru 14 persen dari jumlah SMS blast yang dikirim ke 500 ribu nakes di 91 kota sejak Selasa,” ujarnya.
Menurutnya, Kemenkes perlu lakukan koordinasi dengan rumah sakit yang para nakesnya terdaftar vaksinasi tahap satu. Hal tersebut merupakan langkah yang penting agar para nakes dapat memahami urgensi vaksinasi Covid-19 dan bersedia mendukung program vaksinasi pemerintah.
Baca juga: DPR Kecewa Raffi Ahmad Langgar Protokol Kesehatan Usai Divaksin
“Kemenkes perlu melakukan koordinasi dengan rumah sakit-rumah sakit yang nakesnya terdaftar di program vaksinasi tahap satu, sehingga rumah sakit dapat mengingatkan para nakes yang terdaftar untuk segera melakukan registrasi vaksinasi Covid-19,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Sebelumnya juga diketahui, lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Sinovac. Presiden Joko Widodo beserta jajarannya telah menerima vaksin Covid-19 pada Rabu, 13 Januari 2021 sekitar pukul 09.40 WIB. Presiden menerima suntikan vaksin buatan perusahaan asal China, Sinovac. [] (Amira Salsabila Aprilia)