DPR Minta Pemerintah Transparan Soal Data Covid-19

Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen meminta pemerintah terbuka dalam hal menyampaikan data-data virus corona (Covid-19).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus anggota Komisi IX DPR M Nabil Haroen. (Foto: Istimewa)

Pematangsiantar - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen meminta pemerintah terbuka dalam hal menyampaikan data-data seputar virus corona atau Covid-19, mulai dari jumlah pasien positif hingga yang meninggal dunia.

Pasalnya, beberapa hari ini terjadi perbedaan data antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan Gugus Tugas Covid-19. IDI menyebut jumlah kematian terkait Covid-19 lebih dari 1.000 orang, sementara Gugus Tugas hanya 500an saja.

Harusnya ada satu portal data yang akurat dan bisa diakses bersama.

"Pemerintah harus terbuka tentang data. Mengapa? Dari data ini, akan menentukan mitigasi krisis dan respons dari tim medis serta masyarakat. Transparansi data sangat penting bagi pemerintah Indonesia, juga untuk menumbuhkan kepercayaan internasional," kata Haroen kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.

Baca juga: DPR Sesalkan Tuduhan Muslim India Sebar Virus Corona

Nabil menegaskan, keterbukaan data soal Covid-19 harus dilakukan secara terang-terangan. Menurutnya, jika masih saja tidak terbuka, data itu akan terlihat tidak akurat.

"Jika pemerintah menutup data, dari simulasi peneliti dan modeling matematika, akan kelihatan beberapa hal yang tidak logis dengan data yang diungkap saat ini," ujarnya.

Dia menyarankan seharusnya pemerintah mempunyai portal informasi terkait Covid-19 secara akurat. Di mana portal itu juga dapat diakses oleh masyarakat. Pasalnya, di daerah-daerah juga tidak memiliki data yang akurat.

"Penting integrasi data, dari pusat hingga daerah. Harusnya ada satu portal data yang akurat dan bisa diakses bersama. Ini beberapa provinsi dan kota atau kabupaten punya website masing-masing, tapi datanya tidak sinkron," kata dia.

Baca juga: May Day, Buruh Bakal Geruduk DPR Meski Pendemi Corona

Haroen berujar, penting untuk menyatukan data dengan transparan dan akuntabel agar semua pihak merujuk kepada data tersebut.

"Semua negara maju merujuk pada satu data yang bisa diakses bersama. Jadi, penanganannya lebih terukur dan terkendali," ucapnya. 

Lantas Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini menyebut, sejak jauh hari dirinya sudah meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar transparan dalam membuka data-data Covid-19 itu.

"Saya jauh hari sudah mengingatkan pemerintah dan meminta Pak Jokowi untuk membuka data, transparan dengan data yang ada," ujar dia.

Kemudian dia juga meminta agar pemerintah menempatkan ahli pada garis depan kebijakan. "Sekarang ini, ahli-ahli virus, epidemiolog, dan data saintis, harus bicara di depan dengan dukungan pemerintah. Jadi, biarkan ahli yang bicara. Kita perlu membangkitkan kepercayaan publik," ucap Nabil Haroen. []

Berita terkait
Corona, DPRD Pandeglang Sisihkan Gaji untuk Warga
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar Kabupaten Pandeglang Miftahul Farid Sukur menisihkan gajinya bagi warga yang terdampak virus Corona atau Covid-19.
Terpapar Corona, Eks Anggota DPRD Sumut Meninggal
Anggota DPRD Sumatera Utara periode 2014-2019 dari Fraksi PAN meninggal dunia,
Hotman Paris Sindir Anggota DPR Soal Bantuan Corona
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dengan gamblang menyindir para anggota DPR agar turut membantu masyarakat yang terkena imbas virus corona.