Maros - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Aras melakukan peninjauan rel kereta api di Kabupaten Maros-Pangkep bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda). Peninjauan itu dilakukan untuk mengecek informasi berkaitan progres pengerjaan rel kereta api trans Sulawesi di Sulsel masih lambat.
“Kemarin ada kabar akan terjadi pemindah alihan anggaran kereta api dari Sulsel ke Jawa. Namun, saya pastikan hal tersebut tidak ada terjadi. Saya bersama teman-teman di Ditjen kereta api berjuang untuk memastikan anggaran kereta api di Sulsel tidak akan dialihkan ke mana-mana," kata Aras, Sabtu, 19 September 2020.
Seluruh elemen pemerintahan, baik Provinsi maupun daerah untuk segera merampungkan pengerjaan.
Aras menyebut untuk pengerjaan rel kereta api ini, kerja sama antara Forkopimda di daerah bersama masyarakat setempat juga penting, untuk saling membantu dalam menyelesaikan pengerjaan rel kereta api ini.
“Seluruh elemen pemerintahan, baik Provinsi maupun daerah untuk segera merampungkan pengerjaan. Jadi di tahun 2022 sudah bisa mulai beroperasi,” ujarnya.
Ia juga menyebut berkaitan dengan persolan harga tanah antara warga dan pemerintah bahwa berperan penting adalah tim appraisal. Jadi jika ada keberatan oleh keputusan appraisal, mereka bisa mengajukan ke pengadilan.
"Dan Insyaallah mereka akan berlaku adil," tuturnya.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Jumardi mengatakan saat ini progres pembangunan rel di Pangkep lebih tinggi dibanding Maros. Progres tanah di Maros itu 25 persen, untuk pembangunan kontruksinya baru 20 persen, dan di Pangkep sendiri progres tanahnya sudah memasuki 60 persen dan kontruksinya 40 persen.
“Dengan demikian pembangunan rel kereta api di Maros ditarget selesai 2021, Pangkep juga. Tapi Pangkep agak lebih cepat,” tuturnya.[]