Dosen Unimed Medan Nilai Sistem Zonasi Kontradiktif

Akademisi Unimed Dionisius Sihombing menilai kebijakan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru tahun 2019 adalah kontrakdiktif.
Ilustrasi memilih sekolah berdasar sistem zonasi. (Foto: Antara)

Humbahas - Akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed) Dionisius Sihombing menilai kebijakan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2019 adalah kontrakdiktif. 

"Keadaan ini kontradiktif khususnya bagi peserta didik yang berada di kota, di mana tersedia pilihan-pilihan tempat sekolah," ujar Dionisius dalam keterangan tertulis diterima Tagar di Humbahas, Jumat 21 Juni 2019.

"Karena sistem zonasi, siswa terkendala dalam memilih sekolah yang pengelolaannya lebih baik, berkualitas, dengan guru-guru profesional, sarana dan prasarana yang lengkap, lingkungan yang sehat, iklim yang tertib," lanjutnya.

Karena sistem zonasi, siswa terkendala dalam memilih sekolah yang pengelolaannya lebih baik.

Dionisius mengatakan sistem zonasi satu sisi sangat bagus dengan harapan peserta didik dapat menjadi lulusan kompetitif. Namun menurut dia, sistem itu merupakan bentuk pengingkaran atas kebebasan manusia menentukan pilihan.

"Kita sekolah bukan sebatas sekolah, tetapi sekolah agar cerdas dan berkarakter mulia. Tidak semua sekolah berhasil mewujudkan itu, sebab faktor kualitas tenaga pendidik dan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah," ujarnya

Menurutnya, Kemendikbud seharusnya mendahulukan perbaikan sekolah dalam beberapa unsur. Sehingga sekolah dapat berkompetisi, mengusahakan yang terbaik dalam pelayanan hingga menjadi primadona peserta didik.

"Iya seperti SDM dan sarana prasarannya, dan nantinya itu menjadi pilihan masyarakat, bukan zonasinya," katanya.

Ia berharap Kemendikbud mengubah peraturan sistem zonasi dengan mengkaji lebih dalam dan bebas dari kepentingan tertentu. Ia menilai banyak penolakan dari masyarakat terhadap sistem zonasi merupakan bukti kegagalan pemerintah. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.