Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut UMKM tidak hanya sekadar diberi kredit, namun juga harus dibina agar bisa sukses go international.
“Kita mengadakan UMKM Toba Vaganza yang dilaksanakan di 2 tempat. Kegiatan ini melibatkan 80 UMKM binaan OJK, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), serta 20 kluster penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) kluster. Artinya apa? Bahwa UMKM harus dibina, dibawa ke dalam ekosistem. Bukan hanya sekedar diberi kredit,” ujar Wimboh dalam UMKM Toba Vaganza di kanal YouTube Jasa Keuangan dilihat, Selasa, 16 November 2021.
Acara festival UMKM Toba Vaganza merupakan bentuk dukungan OJK dan seluruh industri jasa keuangan kepada UMKM agar dapat menjadi sokoguru ekonomi Indonesia. Kehadiran ini diharapkan mampu menjadi berkah untuk kemajuan UMKM daerah, terutama di Danau Toba dan sekitarnya.
Ini semua kita harapkan menjadi penyemangat untuk tidak berkecil hati kita akan bisa membawa InsyaAllah dalam kancah internasional dengan berbagai binaan bantuan dan juga sinergi.
“Ini janji yang tentunya harus betul-betul kita monitor dan kita trek. Arahan bapak Presiden Joko Widodo ini menginginkan UMKM menjadi sokoguru ekonomi kita. Bahkan OJK diberikan tugas agar kredit kepada UMKM ini menjadi porsinya 30 persen di 2024. Jadi, kita tidak punya waktu banyak dan ini harus kita deliver,” kata Wimboh.
- Baca Juga: Komitmen Jokowi Indonesia Bantu Pelaku UMKM Perempuan
- Baca Juga: Begini Cara Daftarkan UMKM Jadi Waralaba atau Franchise
Menjadi tugas bersama, ia menyebut program ini dijalankan oleh OJK bersama seluruh pemangku kepentingan, kementerian terkait, UMKM, Kementerian Perindustrian, dan lainnya. Selain itu, ia juga membawa private sector berupa pembinaan-pembinaan oleh pihak swasta yang menjadi offtaker
“Dari segi pembiayaan, offtaker ini akan menjadi ekosistem pembiayaan dalam KUR juga. Offtaker-nya kalau perlu pendanaan pembiayaan akan diberikan pembiayaan bersubsidi dalam skema KUR juga. Ekspornya, apabila perlu pembiayaan akan dibiayai,” ujar Wimboh.
Sementara itu, dalam segi marketing Wimboh menyebut akan membawa startup ternama untuk membantu UMKM memasarkan produknya melalui platform home digital.
“OJK memberikan keluasan ekosistem digital mulai dari barangnya UMKM kita bina, pembiayaannya ada di situ apabila orang mau beli enggak punya uang, sudah ada peer to peer landing yang ada disitu, sudah ada bank yang bisa membiayai dengan skema-skema yang sangat murah. Jadi nanti produk UMKM ini bisa go international dengan mudah,” ujarnya.
Bersama beberapa pengusaha dan BNI, Wimboh menyebut pihaknya telah menggelar showcase di wilayah Medan. Nantinya, bantuan ini tidak hanya akan dilakukan di Toba dan Sekitarnya saja, namun juga di seluruh Indonesia.
“Kami juga menyampaikan e-commerce khusus yang kita sebut UMKMMU. Ini kita akan membina seluruh UMKM ini on boarding. Kita akan dirikan kampus UMKM di seluruh Indonesia dan on boarding ini kita harapkan semua UMKM bisa masuk marketplace,” kata Wimboh.
- Baca Juga: Ternyata Ini Penyumbang Terbesar Lapangan Kerja UMKM
- Baca Juga: Ganjar: Wirausaha Sebaiknya Dilatih di Koperasi & UMKM
Senantiasa mendukung peningkatan UMKM di berbagai upaya pembinaan, dan pembiayaan, OJK juga akan membantu hadirnya channel digital untuk ekspor agar target porsi UMKM sebesar 30 persen di tahun 2024 dapat terealisasikan.
“Ini semua kita harapkan menjadi penyemangat untuk tidak berkecil hati. Kita akan bisa membawa InsyaAllah dalam kancah internasional dengan berbagai binaan bantuan dan juga sinergi,” ucap Wimboh.
(Eka Cahyani)