Jakarta - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai anggaran penanganan virus corona yang digelontorkan kepada Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 memuai, alias tidak berdampak signifikan bagi perbaikan pandemi di Indonesia.
Ia menyorot, meski anggaran sebanyak Rp 3,1 triliun sudah diserap oleh Tim Satgas Covid-19, namun keberadaan virus menular itu tak juga dapat tertangani dengan baik.
Dananya ada, tapi virusnya enggak bisa dikendalikan. Yang terjangkit terus meningkat.
"Jadi anggaran covid itu seperti embun yang menguap gitu ya. Ada sinar matahari menguap dia. Artinya, embun itu kan menyegarkan, ouputnya segar. Ternyata anggaran covid ini tidak menyegarkan," kata Uchok kepada Tagar, Jumat, 6 November 2020.
Baca juga: Epidemiolog UI: Tidak Masuk Akal Doni Monardo Urusi Kesehatan
Ucok beranggapan, seharusnya anggaran yang sudah terserap sebanyak 90% dari Rp 3,4 triliun yang disiapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu memiliki efek perbaikan drastis.
Namun, menurutnya, sangat disayangkan jika nominal sebesar itu belum bisa memutus mata rantai persebaran corona di Indonesia.
"Dananya ada, tapi virusnya enggak bisa dikendalikan. Yang terjangkit terus meningkat," katanya.
Memasuki bulan kedelapan Indonesia dihantam pandemi Covid-19, kinerja Satgas Penanganan Covid-19 di bawah instruksi Doni Monardo juga mendapat sorotan dari pengamat kebijakan publik hingga peneliti.
Kemarin, Peneliti Politik LIPI Wasisto Rahardjo Jati menengarai komunikasi yang dilakukan Doni Monardo cs dinilai belum efektif hingga menyasar ke pelosok daerah di Indonesia.
Baca juga: ICW Soroti Potensi Korupsi di BNPB, Pos Doni Monardo
Wasis mengatakan, komunikasi yang disampaikan Doni Monardo selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang merangkap jabatan juga sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), belum tentu sampai ke daerah-daerah terisolir di Indonesia, hanya mencakup daerah besar.
"Level ini merujuk pada perbedaan komunikasi karena lokasi geografis. Bagi Pemda di Jawa mungkin lebih cepat komunikasi dengan Pusat, daripada Pemda di luar Jawa," ujarnya. []