Doni Monardo, Jenderal Pemberantas Corona Indonesia

Doni Monardo ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Covid-19. Ini sepak terjangnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo tampil dengan seragam lengkap militer saat bertugas di gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin, 27 April 2020. (Foto: Facebook/Egy Massadiah)

Jakarta - Letnan Jenderal TNI Doni Monardo ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Covid-19. Penunjukkan ini tertulis dalam Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 diterbitkan pada Jumat, 13 Maret 2020.

Dalam pasal Keppres 7 Tahun 2020 tersebut tertulis beberapa upaya yang akan dilakukan dalam menghadapi wabah virus corona.

"Meningkatkan sinergi pengambilan kebijakan operasional dan meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons terhadap Covid-19," tulisnya.

Doni ditunjuk sebagai Pelaksana dalam Gugus Tugas, dibantu dua orang wakil, yaitu Asisten Operasi Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Asisten Operasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sedangkan, anggota Gugus Tugas yaitu unsur dari berbagai kementerian dan lembaga negara.

Dalam Gugus Tugas ini terdapat pengarahnya yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Keuangan.

Doni MonardoDoni Monardo. (Foto: Tagar/Rully Yaqin)

Sesuai Keppres tersebut, Doni memiliki lima tugas pokok. Yaitu meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan, mempercepat penaganan Covid-19 melalui sinergi antar-kementerian lembaga dan pemerintah daerah, dan meningkatkan antisipasi perkembangan eskalasi penyebaran Covid-19, meningkatkan sinergi pengambilan kebijakan operasional, dan terakhir meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons terhadap Covid-19.

Sebelumnya, nama Doni sempat dikenal saat Presiden Jokowi melantiknya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu, 2 Januari 2018. Ia ditunjuk menggantikan Laksda TNI (purn) Willem Rampangilei.

Biografi Doni Monardo

Letnan Jenderal Doni Monardo lahir di Cimahi, 10 Mei 1963. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1985 dan berpengalaman dalam bidang infanteri. Doni menyelesaikan kawah candradimuka Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

Memulai karier di dunia militer, Doni membuat banyak catatan baik di kesatuan Kopassus. Sebelum di posisi sekarang, Doni pernah bertugas di Timor Timur dan Aceh saat di Koprs Baret Merah tersebut.

Pada tahun 1999 sampai 2001, ia ditugaskan di Batalyon Raider Bali, kemudian Doni masuk di koprs baret biru atau Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). 

Memasuki tahun 2006 Doni sempat dipindahtugaskan ke Kostrad serta bertugas di Makassar, Sulawesi Selatan. Programnya yang sampai saat ini diingat masyarakat Makassar yaitu penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk area Bandara Sultan Hasanuddin.

Doni dipromosikan menjadi Komandan Grup A Paspampres sampai tahun 2010. Saat itu dirinya mengawal orang nomor satu di Indonesia dan sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.

Kepala BNPBLetnan Jenderal TNI Doni Monardo. (Foto: Instagram/Kodam Siliwangi)

Kariernya terus melesat, usai di Paspampres, Doni dipromosikan memegang jabatan Komandan Korem 061 Surya Kencana Bogor meskipun hanya beberapa bulan. Hal ini lantaran dirinya diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus atau Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.

Namanya kian dikenal setelah tercatat sebagai wakil komandan satuan tugas pembebasan sandera di Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak asal Somalia. Keberhasilannya tersebut membuat dirinya meraih kenaikan pangkat setingkat menjadi Brigadir Jenderal.

Memasuki bulan April 2012, Doni turut mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Selang beberapa bulan, Doni dipromosikan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.

Pada 2014, Doni kembali ke Korps Baret Merah dan menjabat sebagai Danjen Kopassus. Setelah itu, dirinya diangkat menjadi Pangdam XVI/Pattimura di tahun 2015 sampai 2017, dan Pangdam III/Siliwangi di tahun 2017 sampai 2018.

Selanjutnya Doni dipromosikan bintang tiga sebagai Sesjen Wantanas. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/247/III/2018, pada tanggal 19 Maret 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Pendidikan Doni Monardo

1. SMA Negeri 1 Padang (1981)

2. Akademi Militer (Akmil) (1985)

3. Seskoad (1999)

4. Lemhannas (2012)

Karier Doni Monardo

1. Danyon-11 Grup-1/Kopassus

2. Danyonif 900/Raider (1999-2001)

3. Dan Grup A Paspampres (20018-2010)

4. Danrem 061/ Surya Kencana (2010-2011)

5. Wadanjen Kopassus (2011-2012)

6. Danpaspampres (2012-2014)

7. Danjen Kopassus (2014-2015)

8. Pangdam XVI/Pattimura (2015-2017)

9. Pangdam III/Siliwangi (2017-2018)

10. Sesjen Wantannas (2018-Sekarang)

11. Kepala BNPB (2018-Sekarang)

12. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). []

Baca juga:

Berita terkait
Jokowi Bebaskan Kepala Daerah Tetapkan Status Corona
Jokowi mengatakan kepala daerah dapat menentukan status kedaruratan wilayahnya selama penanganan virus corona atau Covid-19.
Jokowi dan Menteri Tes Corona Covid-19
Pasca Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dinyatakan positif virus corona, Presiden Jokowi dan para menteri menjalani pemeriksaan.
Jokowi Sebut Social Distancing ke Corona, Apa Itu?
Mengantisipasi pencegahan virus corona, Jokowi mengatakan langkah social distancing penting. Apa itu?
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.