Jakarta - Presiden Donald Trump jika diminta, bersedia menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin virus Corona. Pernyataan itu diungkapkan beberapa jam setelah mengumumkan pesanan 100 juta dosis vaksin potensial untuk virus dari Pfizer.
Aku akan mengambil yang pertama atau aku akan mengambil yang terakhir.
Tetapi, Trump mengatakan meski ingin meyakinkan publik, dia tidak ingin tampil egois. "Yah, kau tahu cara kerjanya. Jika saya orang pertama, yang akan mereka katakan, 'Dia sangat egois, dia ingin mendapatkan vaksin terlebih dahulu.' Dan kemudian orang lain akan berkata, 'Hei, itu hal yang berani dilakukan,'" ucap Trump dilansir dari New York Post.
Trump mengatakan, benar-benar akan melakukannya jika diinginkan dan jika dipikir benar. "Aku akan mengambil yang pertama atau aku akan mengambil yang terakhir," ujar Presiden Amerika itu.
Menurut Trump, ia berada di posisi yang dilematis. Jika ia yang pertama kali mendapatkannya akan dituduh egois, sementara jika ia yang terakhir banyak orang akan berkata bahwa Trump tidak percaya dengan vaksin itu.
Trump mengatakan ia juga didorong oleh pengembangan perawatan terapeutik untuk virus itu, yang muncul kembali di beberapa bagian negara itu setelah beberapa negara mulai mencabut pembatasan tinggal di rumah.
"Kau memberitahuku, tapi aku hampir lebih suka terapi dulu. Anda pergi ke rumah sakit, Anda membuat orang lebih baik. Tapi kami melakukannya dengan sangat baik dengan remdesivir dan hal-hal lain. Steroid berubah menjadi hebat, plasma ternyata sangat bagus. Kami telah membuat kemajuan luar biasa," ucap Trump.
Sebelumnya Rabu, 22 Juli 2020, Trump mengatakan selama pengarahan Gedung Putih bahwa orang Amerika akan mendapatkan vaksin gratis di bawah kesepakatan pemerintah dengan Pfizer. Dia mengatakan vaksin itu bisa siap tahun depan. []