Donald Trump Sindir Pendemo Black Lives Matter

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyindir pendemo yang terlibat dalam aksi protes Black Lives Matter pada perayaan Fouth of July.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara terkait penanganan virus Corona di Gedung Putih, Amerika Serikat. (Foto: YouTube/Guardian News).

Mataram - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sindir pendemo yang terlibat dalam aksi protes Black Lives Matter dengan menyebut mereka kelompok fasis kiri. Pernyataan tersebut dilontarkan Trump kala memberi sambutan pada perayaan hari kemerdekaan AS, Fourth of July.

Jika Anda tidak berbicara dalam bahasa mereka, mengikuti ritual mereka, dan menuruti tuntutan mereka, Anda akan disensor.

"Kita sekarang dalam proses mengalahkan kaum radikal kiri, kaum anarkis, para agitator, para penjajah, dan orang-orang yang, dalam banyak hal, sama sekali tidak tahu apa yang mereka lakukan," ujar Trump mengutip BBC, Sabtu, 4 Juli 2020.

Pada kesempatan yang sama, Trump menyebut para pendemo aksi protes yang pecah pasca kematian George Floyd itu sebagai kelompok radikal yang menginginkan revolusi kebudayaan.

"Jika Anda tidak berbicara dalam bahasa mereka, mengikuti ritual mereka, dan menuruti tuntutan mereka, Anda akan disensor, diusir, dimasukan ke dalam daftar hitam, dipersekusi, dan dihukum. Tidak, itu takkan terjadi pada kami," ucapnya.

Sebelumnya, Trump juga membahas soal seruan untuk menghancurkan monumen Konfederasi yang dianggap sebagai representasi ketidakadilan sosial dan rasisme terhadap warga Afrika-Amerika oleh para pendemo Black Lives Matter.

Menurut presiden ke-45 AS itu, penghancuran monumen tersebut merupakan upaya menghapus sejarah, mengindoktrinasi generasi penerus, dan menginjak-injak kebebasan warga AS. Trump mengatakan, tidak akan membiarkan nilai, sejarah, dan budaya AS, dirampas oleh oknum dalam aksi Black Lives Matter.

"Dalam beberapa minggu terakhir, di tengah gelombang protes di seluruh penjuru AS, banyak monumen yang jadi korban vandalisme atau dihancurkan... Menghancurkan sebuah monumen sama dengan menodai warisan kebudayaan kita," katanya.

Meneruskan catatan CBS News, Trump mengumumkan akan segera membangun "Taman Nasional Pahlawan Amerika" guna melindungi patung tokoh-tokoh AS dari serangan para pendemo. Trump berharap taman tersebut dapat terealisasi setidaknya pada perayaan hari kemerdekaan AS 2026.

"Beberapa pemerintah daerah meresponnya dengan menurunkan monumen tersebut," imbuh Trump. Pemerintahan saya takkan membiarkan serangan tersebut menghapus memori kolektif kita," ujar Trump. []

Berita terkait
Donald Trump Dikecam, Kampanye Pakai Lagu Tom Petty
Keluarga mendiang musisi Amerika Serikat, Tom Petty mengecam Presiden Donald Trump yang menggunakan lagu gubahan bintan rock itu untuk kampanye.
Donald Trump dan Senatornya Disebut Sampah Sejarah
Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Susan Elizabeth Rice, menyebut Presiden Donald Trump dan senator pendukungnya sebagai sampah.
Kritik Donald Trump, The Rock Ditantang Ortiz UFC
Dwayne Johnson alias The Rock mendapat tantangan dari petarung UFC, Tirto Ortiz, setelah mengeluarkan kritik kepada Donald Trump.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.