Donald Trump Bocorkan, Calon Mahkamah Agung Seorang Wanita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebutkan bahwa ia mencalonkan seorang wanita untuk duduk di Mahkamah Agung.
Petahana, Presiden Donald Trump akan bertarung dengan Joe Biden dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat November mendatang. (Foto: Getty Images|BBC News).

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyebutkan bahwa ia akan mencalonkan seorang wanita untuk duduk di Mahkamah Agung AS. Langkah ini akan membuat pengadilan semakin ke kanan setelah kematian seorang hakim agung, Ruth Bader Ginsburg yang liberal.

"Saya akan mengajukan calon minggu depan. Saya akan mengajukan nama wanita, " kata Trump pada kampanye di Fayetteville, North Carolina."

Kami punya banyak waktu. Anda membicarakan tentang 20 Januari.

Baca Juga: Berjuang Lawan Kanker, Hakim Agung AS, Ruth Bader Meninggal

Kata Trump lagi, "Saya pikir itu harus seorang wanita karena saya sebenarnya lebih menyukai wanita daripada pria." Saat Trump berbicara, para pendukung meneriakkan: "Isi kursi itu!"

Dia memuji Ruth Bader Ginsburg dan menyebutnya sebagai "raksasa hukum ... "Keputusannya yang penting, pengabdiannya yang keras pada keadilan dan perjuangannya yang berani melawan kanker menginspirasi semua orang Amerika."

Sebelumnya, Trump memuji dua wanita sebagai kemungkinan pengganti Ginsburg: kaum konservatif yang dia angkat ke pengadilan banding federal.

Hakim Agung, Ruth Bader GinsburgHakim Agung, Ruth Bader Ginsburg yang dikenal garang di pengadilan Amerika Serikat (AS) kembali menjalani kemoterapi untuk penyembuhan penyakit kanker yang menggerogoti sel-sel tubuhnya. (Foto: Reuters|BBC News).

Trump menunjuk Amy Coney Barrett dari Sirkuit ke-7 yang berbasis di Chicago dan Barbara Lagoa dari Sirkuit ke-11 yang berbasis di Atlanta sebagai calon nominasi untuk penunjukan seumur hidup di pengadilan tertinggi AS. Ini akan menjadi pengangkatan ketiganya selama masa jabatan pertamanya.

Trump menegaskan bahwa hak konstitusionalnya untuk menunjuk pengganti Ginsburg. Ia akan melakukannya, mengutip langkah serupa yang pernah dilakukan presiden sejak George Washington. "Kami punya banyak waktu. Anda membicarakan tentang 20 Januari," kata Trump, mengacu pada tanggal pelantikan berikutnya.

Meninggalnya Ginsburg, hakim agung di Mahkamah Agung pada hari Jumat karena kanker membeikan kesempatan kepada Trump untuk memperluas kursi mayoritas konservatifnya menjadi 6-3. Nominasi apa pun akan membutuhkan persetujuan mayoritas sederhana di Senat, di mana Partai Republik Trump memegang mayoritas 53-47.

Simak Pula: Pilpres AS, Donald Trump Serang Joe Biden Soal China

Tidak semua senator Republik mendukung langkah tersebut: Susan Collins dari Maine pada hari Sabtu mengatakan nominasi harus menunggu. "Dalam keadilan bagi rakyat Amerika, yang akan memilih kembali Presiden atau memilih yang baru, keputusan pengangkatan seumur hidup di Mahkamah Agung harus dibuat oleh Presiden yang dipilih pada tanggal 3 November," ucapnya. []

Berita terkait
Ruth Bader, Hakim Agung AS Berjuang Melawan Kanker
Hakim Agung Amerika Serikat (AS), Ruth Bader Ginsburg harus menjalani kemoterapi untuk menyembuhkan kanker yang kembali menggerogoti tubuhnya.
Berjuang Lawan Kanker, Hakim Agung AS, Ruth Bader Meninggal
Hakim Agung AS, Ruth Bader Ginsburg akhirnya meninggal dunia setelah bertahun-tahun berjuang untuk menyembuhkan kanke.
Donald Trump Minta Izin Blokir Pengguna di Twitter
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Mahkamah Agung untuk mengizinkannya memblokir beberapa orang dari akun Twitter pribadinya.