Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden jelang hari pemilihan presiden AS pada 3 November 2020. Padahal, Biden sendiri mengkritik komitmen yang dilakukan antara Trump dengan China mengenai kesepakatan perdagangan AS.
Eks Wakil Presiden AS itu menilai kesepakatan kedua negara tidak dapat dilaksanakan karena penuh dengan komitmen yang tidak jelas, lemah, dan didaur ulang Beijing.
"Jika Biden menang, China menang, karena China akan menguasai negara ini," ujar Trump dalam konferensi pers Hari Buruh di Gedung Putih, Senin, 7 September 2020 seperti dilansir dari Reuters.
Untuk meprovokasi pemilih, Trump kembali mengangkat gagasan untuk memisahkan ekonomi AS dan China, yang juga dikenal sebagai decoupling. Dengan gagasannya Trump ingin menunjukkan AS tidak akan kehilangan uang, meski dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu memutuskan tidak lagi berbisnis.
"Kami kehilangan miliaran dolar dan jika kami tidak berbisnis dengan mereka, kami tidak akan kehilangan miliaran dolar. Itu disebut decoupling, jadi Anda akan mulai memikirkannya," kata Trump.
Trump sebelumnya disebut-sebut memiliki hubungan persahabatan dengan Presiden China Xi Jinping ketika berusaha memenuhi janji menyeimbangkan kembali defisit perdagangan besar. Hanya saja, ia kembali bersikap keras terhadap Tiongkok jelang kampanyenya pemilihan pada 3 November 2020.
Salah satu poinnya, Trump berjanji di masa depan pemerintahannya akan melarang kontrak federal dengan perusahaan yang melakukan outsourcing ke China dan meminta pertanggungjawaban Beijing karena mengizinkan virus corona, yang dimulai di China, menyebar ke seluruh dunia.
“Kami akan membuat Amerika menjadi negara adidaya manufaktur dunia dan akan mengakhiri ketergantungan kami pada China untuk selamanya," ucapnya.
"Apakah itu memisahkan, atau mengenakan tarif besar-besaran seperti yang sudah saya lakukan, kami akan mengakhiri ketergantungan kami di China, karena kami tidak bisa mengandalkan China," kata dia.
Trump berencana mengembalikan pekerjaan dari China ke Amerika Serikat dan pihaknya bakal mengenakan tarif pada perusahaan yang meninggalkan Amerika untuk menciptakan lapangan kerja di China dan negara lain.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Juni pemisahan ekonomi AS dan China akan terjadi jika perusahaan AS tidak diizinkan untuk bersaing secara adil dan setara dalam ekonomi China.
Pejabat dan analis lain mengatakan ekonomi kedua negara sangat terkait sehingga membuat langkah seperti itu tidak praktis, tetapi Washington akan terus menekan Beijing untuk menyamakan kedudukan. []