Gunungkidul – Seorang perempuan di Dusun Widoro, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki nama unik. Seperti yang tertulis KTP-el, perempuan ini bernama Dita Leni Ravia.
Nama tersebut dalam Bahasa Indonesia berarti Diikat Tali Rafia. Ternyata di baliknya ada makna khusus berupa harapan dari kedua orang tuanya.
Emy, ibu dari pemilik nama tersebut mengatakan, setelah anak pertamanya lahir dirinya kemudian ingin memberikan nama Dita. “Nama panjangnya masih mikir. Kemudian saya dan suami baru punya inspirasi, Dita, Ditaleni (diikat) apa. Biar unik terus saya kasih nama Dita Leni Ravia,” katanya saat dihubungi pada Selasa, 7 Juli 2020.
Emy mengungkapkan kata ravia didapatkannya karena dulu ia sering menjumpai tali rafia di di desanya. Ia menyebut dengan nama Dita Leni ini memiliki arti Diikat. Sehingga menjadi pengingat supaya anaknya tersebut selalu berada di dekat orang tua. “Diikat memakai rafia kan ini anak saya perempuan, biar tidak ke mana-mana gitu,” ucapnya.
Nama unik sesuai KTP, Dita Leni Ravia. Dalam Bahasa Indonesia berarti Diikat Pakai Rafia. (Foto: Dok. Pribadi)Emy mengatakan tak hanya anak pertamanya saja yang diberi nama unik. Namun juga anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki yakni Dava Peksi Elang Saputra, 7 tahun. “Karena bapaknya penggemar burung dinamai Peksi,” katanya.
Nama Peksi tersebut diberikan oleh suami Emy. “Supaya tidak hanya sayang sama burung yang dipelihara saja. Tapi juga anaknya itu,” kata dia.
Diikat memakai rafia kan ini anak saya perempuan, biar tidak ke mana-mana gitu.
Sementara Leni, sapaan akrab Dita Leni Ravia, 17 tahun, mengatakan, kedua orang tuanya bukan merupakan seniman meski memberikan nama unik kepada dirinya dan adiknya. “Bapak petani juga koleksi burung. Kalau ibu berdagang warung kelontong di rumah,” katanya.
Siswi SMK I Saptosari Gunungkidul ini mengaku memiliki pengalaman yang cukup menarik dengan menyandang nama ini. Salah satunya yakni ketika dirinya sedang sakit dan menjalani perawatan di RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Ketika itu, dokter dan perawat merasa heran dengan nama yang dimilikinya. Bahkan untuk memastikannya sempat berada di ruang perawatannya hingga sampai setengah jam.
“Kemarin saat opname di rumah sakit itu. Perawat yang mengantar makanan sempat ragu dan tidak keluar ruangan sampai setengah jam,” katanya.
Dokter yang merawatnya kemudian bertanya mengenai nama tersebut. “Dokternya juga bilang kok namanya aneh sih, terus pada ketawa. Tapi tidak saya masukin hati (tidak sakit hati), sudah biasa,” ucapnya. []
