Disebut Dedengkot, Hendropriyono ke Pigai: Moralmu Sangat Merosot!

A.M Hendropriyono membalas komentar Natalius Pigai yang menilainya sudah dedengkot. Menurut dia, eks Komisioner Komnas HAM itu moralnya merosot.
Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono menilai Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bisa matikan akar dan tanah radikal. (foto: Hendropriyono.id).

Jakarta - A.M Hendropriyono membalas komentar Natalius Pigai yang mempertanyakan kapasitas mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut karena dinilainya sudah dedengkot, agar sebaiknya memercayakan saja persoalan bangsa kepada generasi abad ke-21.

Namun, purnawirawan Jenderal TNI itu merasa masih ingin berjuang, mengamati stabilitas keamanan dalam negeri. Menurut dia, jika negara dalam kondisi bahaya, maka sebagai putra bangsa Indonesia dirinya harus ikut membela tanpa hitung untung atau rugi dan tanpa dibatasi persoalan muda atau tua.

Moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, karena ditelan kekecewaan sebagai penganggur.

"Sebagai pejabat, saya dulu berjuang dengan kewenangan saya. Sekarang sebagai rakyat dengan mulut saya dan jika kelak tak berdaya secara fisik, maka saya akan berjuang dengan doa saya. Begitu bentuk tingkatan iman saya, sebagai seorang muslim," kata dia melalui akun Twitter @edo751945, dilihat Tagar, Jumat 1 Januari 2021.

Baca juga: Hendropriyono Cecar FPI, Natalius Pigai: Kami Tak Butuh Dedengkot Tua

Hendropriyono berujar, apa yang dia sampaikan ini hanyalah upaya menasihati supaya Natalius Pigai tidak larut, tersesat dan menyesal di kemudian hari. Dia maukan eks Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu sadar usai mendengar wejangannya ini.

Dia mengaku sempat menganggap Pigai sebagai pemuda harapan yang patriotik, berani dan pandai. Maka itu dirinya pernah menanyakan, mengapa Pigai tak masuk saja ke dalam lingkungan pejabat yang duduk di level strategis, agar seluruh bakat dan potensinya tersalur dan memberi manfaat bagi orang banyak.

"Bukan saya tawari jabatan di pemerintahan, karena saya tidak punya kewenangan apapun, apalagi sebagai formatur. Patriotik dan cerdas karena saya dengar kamu mengkritik ide separatisme dengan mengatakan bahwa seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sebagai Presiden Papua," kata Hendropriyono.

Natalius PigaiNatalius Pigai. (Foto: Instagram/nataliuspigai/tagged)

Baca juga: FPI Dibubarkan, Hendropriyono: Tidak Ada Lagi Beribadah Digerebek

Hendropriyono ingat betul momen di mana ia pertama kali bertemu dengan Pigai ialah di restoran Kunskring di Jalan Teuku Umar. Saat itu, kata dia, Pigai dengan bersemangat menawarkan jasa untuk membelanya dalam kasus Talangsari di Lampung.

Namun, hal itu tak ditanggapi Hendropriyono, karena dirinya merasa kasus Talangsari sudah selesai secara hukum, juga sudah selesai secara Islam melalui islah.

"Setelah lama tidak bertemu dan kamu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, karena ditelan kekecewaan sebagai penganggur yang tak terakomodasi di tempat yang kamu inginkan," ujar dia lagi.

Menurutnya, semua kata yang keluar dari mulut Pigai adalah suatu bentuk ungkapan dari buah pikiran. Dia memandang sifat mantan Komisioner Komnas HAM itu sudah tak seperti Pigai yang dikenalnya dulu.

"Terima kasih atas penghinaanmu kepada saya sebagai orang tua, yang tidak pernah menyakiti kamu. Saya berharap agar pikiranmu jangan kesana kemari terus, untuk mencari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip agar lebih banyak orang menghargai kamu, sehingga kamu mendapat tempt yang terhormat di masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Hendropriyono ke Eks Anggota FPI: Menghasut Dikenakan UU Terorisme!

"Demikian Pigai, semoga kita masih bisa bertemu lagi, sebelum umur tidak memungkinkannya. Salam dan selamat tahun baru 2021," kata Hendropriyono.

Sebelumnya, Natalius Pigai mempertanyakan kapasitas A.M Hendropriyono yang menerus bersuara soal persoalan bangsa, dalam hal ini adalah pelarangan aktivitas yang dialami Front Pembela Islam (organisasi terlarang di RI).

"Ortu mau tanya. Kapasitas Bapak di Negeri ini sebagai apa ya, penasihat presiden, pengamat? aktivis?" kata Natalius Pigai yang mengomentari berita online persoalan Hendropriyono menimpali larangan aktivitas FPI oleh pemerintah, dilihat Tagar, dari akun Twitter @NataliusPigai2, Jumat, 1 Januari 2021.

Menurut Pigai, permasalahan ini baiknya ditangani generasi muda yang bersikap sederajat, penganut humanisme serta penganut paham demokrasi. Baginya, purnawirawan Jenderal TNI tersebut tak perlu repot-repot ikut campur terkait keadaan terkini bangsa.

"Biarkan diurus generasi abad ke-21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua," ujar Natalius Pigai kepada Hendropriyono. []

Berita terkait
Hendropriyono: Pembuat Parodi Indonesia Raya WNI di Malaysia
Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono mengungkapkan, pelaku pembuat parodi lagu Indonesia Raya adalah WNI di Sabah, Malaysia.
A.M Hendropriyono Jelaskan Arti Mabuk Agama Menurut KBBI
Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono menjelaskan pernyataannya perihal mabuk agama, saat menjadi bintang tamu di acara Karni Ilyas Club.
A.M Hendropriyono: Arah Rizieq Shihab Ingin Mengingkari Pancasila
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono mengaku sejak lama ikuti diskursus Habib Rizieq Shihab dan FPI arah ingkari Pancasila.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.