Medan - Bobby Nasution dipakaikan sorban dan jubah oleh majelis zikir pimpinan Tuan Guru Batak (TGB) Dr Ahmad Sabban Rajagukguk, MA, saat silaturahim ke rumah sufi TGB di Jalan Suluh, Medan Tembung pada Kamis, 15 Oktober 2020.
Sorban dan jubah diberikan sebagai bentuk dukungan penuh dari alim ulama, mursyid, khalifah, ustaz, tuan guru dan jamaah yang hadir. Penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini pun tak sungkan saat diminta mengenakan langsung jubah dan sorban.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Dr Ardiansyah, Lc MA menilai, salah satu cara menghargai dan memuliakan orang yang memberi adalah dengan memakai pemberiannya.
"Itu adalah budaya kita. Kalau kita diberikan orang baju, maka baju itu kita pergunakan, supaya orang yang memberi senang hatinya. Malah kalau tidak kita pakai, orang yang memberi akan kecewa," tuturnya, Senin, 19 Oktober 2020.
Selain aspek memuliakan, diharapkan juga bisa menjadi langkah awal Bobby untuk, menjadi lebih baik
Bukan hanya budaya, lanjut Ardiansyah, agama pun mengajarkan seperti itu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat baik kepada kita. Dengan memakai sorban dan jubah, terangnya, juga sebagai doa agar Bobby lebih baik.
"Untuk menjadi lebih baik harus berasal dari kita sendiri. Artinya yang dilakukan Bang Bobby, selain aspek memuliakan, diharapkan juga bisa menjadi langkah awal Bobby untuk, menjadi lebih baik," katanya.
Sebelumnya, bertempat di rumah sufi TGB Ahmad Sabban Rajagukguk di Jalan Suluh Medan, Bobby Nasution mendapatkan dukungan penuh dari alim ulama, mursyid, khalifah, ustaz, tuan guru dan jamaah yang bersatu dalam wadah relawan Mulia Medan Center (MMC).
Lantunan selawat nabi mewarnai proses pemakaian sorban dan jubah untuk Bobby. Penyematan sorban dan jubah, merupakan bentuk penghargaan tertinggi kepada seseorang.
Kemudian, deklarasi dibacakan oleh TGB Ahmad Sabban Rajagukguk. Adapun poin deklarasi sebagai berikut:
Pertama bahwa pasangan Bobby-Aulia dari keluarga relijius, berpendidikan dan bersih dari masalah hukum.
Kedua, Bobby-Aulia pasangan muda enerjik, punya kapasitas dan jaringan nasional. Maka hal itu diyakini mampu perbaiki Medan yang relijius rahmatan lil alamin.
Ketiga, Bobby-Aulia adalah pemimpin yang merakyat, dekat dengan ulama, tokoh agama. Hal itu membuat kemajuan Medan dalam harmoni rukun dan damai.
Keempat, pemerintah dan ulama adalah mitra strategis untuk ciptakan Medan maju dan berkah.
Kelima, dukungan kepada Bobby-Aulia untuk kembangkan kerukunan agama dan menegakkan amar maruf nahi mungkar. []