Dinkes: Madu Palsu Banten Bisa Sebabkan Kematian

Madu palsu asal Banten menyebabkan kematian. Bahkan madu palsu ini sudah beredar di seluruh pulau Jawa.
Ilustrasi Madu. (Tagar/Pixabay)

Jakarta - Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Banten Akhrul Aprianto mengatakan, madu palsu jika sering dikonsumsi akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit hingga kematian. "Dapat menyebabkan penyakit hipolic dan keracunan hingga dapat menyebabkan kematian," kata Akhrul ketika dihubungi, Rabu, 11 November 2020.

Dijelaskan Akhrul, dari aspek keamanan pangan, madu palsu yang dibuat dengan campuran bahan berbahaya seperti molases, glucosa, dan fructosa dapat menimbulkan penyakit.

Dikonsumsi berkepanjangan menyebabkan diabetes atau kencing manis, obesitas, dan gangguan pencernaan,

Selain itu, pembuatan madu Banten palsu yang diproduksi di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, itu juga dari peralatan produksinya dapat dilihat tidak higienis.

"Dikonsumsi berkepanjangan menyebabkan diabetes atau kencing manis, obesitas, dan gangguan pencernaan," kata Akhrul.

Akhrul menuturkan, dalam satu sendok makan gula mengandung 16 kalori dan madu asli 22 kalori. "Sistemnya di dalam pencernaan tubuh, kalau madu itu lambat dikonsumsi oleh tubuh. Sehingga, itu aman, tetapi kalau ini bahan berbahaya, palsu dapat menyebabkan penyakit jantung juga," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan MS 47 tahun, pemilik pabrik pembuatan madu Banten palsu mengaku belajar membuat madu palsu dari Youtube. Kata MS, campuran bahan yang digunakan hingga takarannya dapat diketahui melalui video Youtube. "Tahu bahan-bahan campurannya bikin madu dari internet, Youtube," kata MS di Mapolda Banten, Rabu, 11 November 2020.

Untuk membuat madu palsu, MS menyewa sebuah rumah di daerah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Dalam satu hari, MS dapat memproduksi 1 ton madu palsu yang dikemas ke dalam 34 jeriken berkapasitas 30 liter. Satu jerigen dihargai Rp 660.000. Kata MS, ia tertarik membuat madu palsu karena tergiur dengan keuntungan yang besar.

Ia juga mengatakan bahwa tersangka MS mendapatkan keuntungan dari penjualan madu palsu sebesar Rp 8 miliar. MS menjual madu sejak satu tahun terakhir di tempat pengolahan di Jalan SMA 101 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

"Kalau kita kalkulasi penghitungan antara modal sampai dengan hasil, pelaku MS ini dalam satu tahun dapat meraup keuntungan Rp 8 miliar dari jualan madu saja," kata Nunung.

Ia menambahkan, para penjual di Lebak membuat kemasan madu berupa botol ukuran 450 mililiter, dan dibuat seakan madu khas dari Banten. "Dikemas seperti ini (botol) yang seolah-olah madu ini berasal dari Banten, padahal produksinya di Jakarta," ucapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksan tersangka, madu palsu yang disebut khas Banten itu sudah dijual ke seluruh wilayah di Pulau Jawa. []

Baca juga:

Berita terkait
KSP Ajak Mahasiswa Banten Bicara UU Cilaka
UU Ciptaker atau sering disebut UU Cilaka masih saja menuai pro dan kontra di sejumlah kalangan masyarakat, meski sudah disahkan dan ditandatangani
Polda Banten Sita 370.430 Pil Tramadol dan Hexymer
Ditresnarkoba Polda Banten menangkap 126 pengedar sekaligus mengungkap 108 kasus penyalahgunaan tramadol dan hexymer sebanyak 370.430 butir.
Terduga Teroris Dibekuk di Lebak Banten Dibawa ke Jakarta
Tim Densus 88 Antiteror dilaporkan menangkap terduga teroris di wilayah Lebak, Banten.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu