Dinkes Jabar Lakukan Operasi Pasar Cegah Antraks

Wabah antraks yang menyerang ternak sapi di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, membuat daerah lain melakukan upaya mencegah wabah di daerahnya
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul (tengah) bersama jajaran Dinas Kesehatan Jabar saat peninjauan hewan ternak sapi (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Pasca wabah antraks masuk kejadian luar biasa di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Dinas Kesehatan Jawa Barat akan melakukan operasi pasar memeriksa semua daging yang beredar di pasar-pasar yang ada di Jawa Barat sebagai upaya pencegahan.

“Kita kunjungi pasar-pasar terutama yang menjual daging sapi, kemudian kita lakukan uji tes daging yang dijual ke masyarakat. Jika ada daging (sampel daging yang diambil) mengandung bakteri antraks, maka kita akan menarik daging tersebut dari pasar,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani, Bandung, Senin 20 Januari 2020.

Selain itu jelas Berli, upaya pencegahan penyebaran penyakit antraks di Jawa Barat Dinkes Jawa Barat pun akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Dinas Perindustrian serta Perdagangan untuk memeriksa kesehatan hewan ternak, khususnya sapi, sebelum masuk pasar.

“Antisipasi kami berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Disperindag, kami ingin pastikan hewan ternak, khususnya sapi, tak terpapar bakteri antraks," jelas dia.

Di samping itu Dinas Kesehatan Jawa Barat pun akan fokus pada peningkatan kualitas kesehatan dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Caranya, melalui program pemetaan yang sudah selesai di 2019. Dari hasil pemetaan tersebut diketahui permasalahan kesehatan apa saja yang terjadi di Jabar.

“Setelah itu kita membangun sistem, mulai dari penggunaan pelayanan berbasis 4.0 dan mobile. Termasuk penanganan pencegahan stunting, penyakit menular, depresi dan sebagainya," kata dia.

Ia menambahkan, meskipun sampai saat ini pihaknya belum menemukan kasus antraks pada hewan ternak maupun manusia di Jawa Barat. Ia meminta masyarakat Jawa Barat untuk tetap waspada.

“Sejauh ini belum ada hewan yang terdeteksi mengidap antraks, mudah-mudahan tidak ada, terhadap manusianya juga tidak ada, tapi kita harus tetap waspada,” ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI sudah memperingatkan Jawa Tengah dan Jawa Timur soal potensi penyebaran bakteri antraks. Bahkan, Ditjen Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menyebut antraks sudah masuk Kejadian Luar Biasa di Jateng. []

Berita terkait
Warga Gunungkidul Meninggal Karena Suspect Antraks
Warga Gunungkidul, Yogyakarta meninggal karena suspect Antraks. Saat ini di RSUD Wonosari masih ada 6 pasien rawat inap dan 6 rawat jalan.
Waspadai Antraks, 1500 Sapi di Tegal Disuntik Obat
Tegal mulai mengantisipasi penyebaran penyakit antraks dan penyakit hewan ternak berbahaya lainnya menjelang Idul Adha.
Ternak di Gunungkidul Dipastikan Aman dari Antraks
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memastikan hewan ternak di wilayahnya aman dari serangan bakteri antraks.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.