Jakarta - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, ketua umum partai politik lebih berpeluang maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024, dibandingkan Din Syamsuddin dan mantan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang notabene bukan orang parpol.
Dia menjelaskan, setiap orang yang hendak nyapres diharuskan diusung oleh parpol tertentu. Diketahui, Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo tercatat saat ini bukanlah kader partai. Mereka berdua kian santer dibicarakan usai mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jakarta, 18 Agustus 2020.
Pasti mereka enggak mau, sentimennya enggak baik terhadap citra.
"Oleh karena itu ketum partai jauh lebih punya kans dibanding orang yang tidak punya partai," ujar Pangi ketika dihubungi Tagar, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Baca juga: Din Syamsuddin Gandeng Gatot Nurmantyo, Rachmawati, FPI
Selanjutnya, kata Pangi, keputusan ada di tangan Din Syamsuddin dan Gatot untuk bergabung dengan parpol atau tidak. Namun, menurutnya, kedua tokoh tersebut akan terganggu citranya apabila memilih bergabung dengan parpol.
"Kalau memang ingin serius, Din Syamsuddin, Gatot, sebenernya mereka ini kan mau diarahkan ke sana tapi itu merusak sentimen citra mereka, mau diarahkan masuk ke partai, apalagi KAMI mau di-setting jadi partai. Kemudian mereka ingin berambisi ke pilpres," ucapnya.
Baca juga: Din Syamsuddin Cederai Hubungan Indonesia - Palestina
"Justru gerakan KAMI ini tulang punggungnya mengalami patahan di tengah jalan," kata Pangi.
Selain itu, Pangi berasumsi, baik Din Syamsuddin maupun Gatot Nurmantyo tidak akan menerima tawaran bergabung dengan parpol. Menurut dia, ke depannya, akan ada lobi-lobi dari elit politik nasional terhadap kedua tokoh tersebut.
"Pasti mereka enggak mau, sentimennya enggak baik terhadap citra. Jadi itu dibawa-bawa oleh kelompok-kelompok yang mungkin ada penawaran-penawaran untuk menggoyahkan fokus mereka," tuturnya. []